Waktu Pengisian Daya – Meskipun fast charging tersedia, waktu pengisian masih lebih lama dibandingkan pengisian bahan bakar konvensional.
Daya Tahan Baterai – Seiring waktu, performa baterai bisa menurun dan membutuhkan penggantian dengan biaya yang cukup mahal.
Jangkauan Terbatas – Meskipun sudah mencapai 500 km, bagi pengguna yang sering bepergian jauh, masih ada kekhawatiran soal ketersediaan pengisian ulang di perjalanan.
Biaya Perawatan Baterai – Baterai mobil listrik memiliki masa pakai tertentu dan penggantiannya bisa menjadi beban biaya yang signifikan.
Komitmen terhadap Lingkungan
Honda berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2040 dengan menghadirkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga tahun 2030, dengan total produksi mencapai 2 juta unit per tahun.
BACA JUGA:Inovasi Teknologi Mobil Listrik Terbaru di Tahun 2025
BACA JUGA:Mengenal 5 Dampak Pergeseran Mobil Konvensional ke Mobil Listrik
Di Indonesia, Honda berencana meluncurkan produk baru pada tahun 2025, termasuk yang diproduksi secara lokal, sebagai bagian dari upaya mendukung mobilitas berkelanjutan.
Dengan hadirnya Honda e:N1 dan Zero Series, Honda semakin menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan kendaraan listrik yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga canggih dan efisien.
Inovasi yang diusung, mulai dari desain futuristik, teknologi mutakhir, hingga performa tinggi, menjadikan mobil listrik Honda sebagai pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan mobilitas modern tanpa emisi.
Dengan langkah-langkah strategis yang terus dikembangkan, Honda siap berkontribusi dalam menciptakan masa depan transportasi berkelanjutan, baik di Indonesia maupun di pasar global dengan mobil listrik futuristik.