BACA JUGA:Review Ford Territory: SUV Modern dengan Mesin Turbo EcoBoost 1.500 cc
BACA JUGA:10 Rekomendasi Mobil Low SUV Harga Murah dan Tangguh
2. Inflasi Global dan Lokal
Inflasi global yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir masih berdampak pada harga barang, termasuk kendaraan.
Di Indonesia, inflasi lokal juga memberikan efek domino pada industri otomotif. Beberapa faktor inflasi yang memengaruhi kenaikan harga mobil LSUV adalah:
- Nilai Tukar Rupiah: Ketergantungan Indonesia pada impor komponen otomotif membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi faktor krusial. Fluktuasi kurs dapat memengaruhi harga akhir kendaraan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil SUV Stylish untuk Gen Z
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil SUV Entry Level yang Worth It untuk Dibeli
- Kenaikan Harga BBM: Awal tahun 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) naik sebagai dampak dari kebijakan subsidi energi yang dikurangi pemerintah. Hal ini menambah biaya transportasi dalam rantai pasok.
3. Perubahan Standar Emisi dan Teknologi
Industri otomotif global semakin berfokus pada kendaraan ramah lingkungan.
Pemerintah Indonesia pun mulai menerapkan standar emisi yang lebih ketat, seperti Euro 5 dan Euro 6, pada mobil baru, termasuk LSUV.
BACA JUGA:Review Chery iCar v23, Mobil SUV Listrik yang Mampu Menempuh Jarak 501 KM
BACA JUGA:Toyota Innova Crysta 2025: Spesifikasi, Fitur, Harga dan Review Lengkap SUV Terbaru Toyota
- Biaya Pengembangan Teknologi: Untuk memenuhi standar emisi baru, produsen mobil harus mengembangkan teknologi yang lebih canggih, seperti mesin hybrid atau turbocharged yang lebih efisien.
- Komponen Tambahan: Mobil LSUV kini dilengkapi dengan fitur-fitur baru, seperti sistem keselamatan canggih, konektivitas digital, dan sistem infotainment modern. Semua ini meningkatkan biaya produksi.
4. Peningkatan Permintaan Mobil LSUV
LSUV tetap menjadi salah satu segmen mobil terlaris di Indonesia.
BACA JUGA:Spesifikasi Mobil Listrik Renault Twizy Milik Azka Corbuzier, Hadiah dari Sang Ayah, Deddy Corbuzier