PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Hasil survei PolMark Indonesia menyatakan elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif dan Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas) mengalami kenaikan signifikan. Menanggapi hal ini, Fahmi-Dimas menyampaikan terimakasih kepada masyarakat, tim dan relawan atas dukungan, dedikasi dan kerja kerasnya.
Pihaknya juga akan terus meningkatkan elektabilitas dengan berbagai gebrakan kegiatan yang massif ke setiap desa. Termasuk menghadirkan kampanye akbar yang menarik pada 23 November nanti Hal itu diharapkan akan semakin mendongkrak nilai elektabilitasnya. Fahmi menjelaskan, hasil PolMark pada akhir Oktober mencapai 48,9 persen.
"Itu pada akhir Oktober. Kalau sesuai tren kenaikan elektabilitas, seharusnya saat ini angkanya bisa lebih tinggi lagi. Mudah-mudahan sudah mencapai 55 persen bahkan 60 persen. Apalagi dengan berbagai gebrakan yang kami lakukan," jelas Fahmi kepada wartawan usai acara Konsolidasi Saksi TPS dari Partai Gerindra Purbalingga, Rabu (20/11).
Dia berharap, pada akhir survei terakhir nanti hasilnya bisa lebih bagus sehingga bisa mengantarkan kemenangan Fahmi-Dimas di Pilkada Purbalingga. "Perjuangan berbagai elemen masyarakat Purbalingga dalam mendukung kemenangan. Fahmi-Dimas nanti akan dibayarkan dengan komitmen kami untuk memajukan Kabupaten Purbalingga," tambahnya.
BACA JUGA:53,5 Persen Masyarakat Ingin Pemimpin yang Merakyat
BACA JUGA:Hasil Survei PolMark Indonesia, Elektabilitas Fahmi-Dimas Naik Signifikan
Fahmi juga menambahkan, pihaknya akan menggelar kampanye Akbar di hari terakhir masa kampanye tanggal 23 November mendatang. Kampanye Akbar ini akan digelar di GOR Goentoer Darjono mulai pukul 07.00. Selain mendatangkan artis nasional dan lokal, dalam kampanye akbar ini ada pemecahan Rekor MURI makan nopia terbanyak serempak. "Selain itu, nanti ada pembagian 222 doorprize," tandasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan survei PolMark Indonesia yang dilakukan dalam 35 hari (24 September - 29 Oktober 2024), elektabilitas Fahmi-Dinas naik sebesar 12,7 persen atau bertambah 0,36 per hari.
Angka elektabilitas paslon nomor urut dua yang awalnya hanya 36,2 persen, kini naik menjadi 48,9 persen. Sementara itu, elektabilitas pasangan Tiwi - Hendra yang awalnya mencapai 59,5 persen, menurun di angka 44,2 persen.