Pemerintah Desa Gumelar Kidul Kecamatan Tambak Dorong Petani Untuk Melakukan Percepatan Tanam

Kamis 17-10-2024,16:27 WIB
Reporter : Fijri Rahmawati
Editor : Susi Dwi Apriani

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Desa Gumelar Kidul, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas mendorong petani untuk melakukan percepatan tanam. Paska digelar memetri bumi dengan sajian tumpeng ole-ole pada Selasa (15/10).

Kepala Desa Gumelar Kidul, Imam Tobroni menuturkan, percepatan guna memperbaiki pola tanam yang selama ini kecenderungan mundur.

"Masa tanam Oktober-Januari, seharusnya saat ini petani sudah tanam bibit. Jadi, kita upayakan percepatan supaya ke depannya bisa tepat waktu, tidak mundur-mundur terus," ujar Imam, Kamis (17/10/2024).

Percepatan tanam dimulai dari mesin traktor yang sudah turun membajak sawah sejak seminggu ini. Pemerintah Desa Gumelar Kidul mencatat total terdapat 162 hektare sawah.

BACA JUGA:Petani Nekat Tanam Padi Lagi di Desa Dawuhan Banyumas, Pertaruhan di Masa Tanam 3

BACA JUGA:Masa Tanam Dua Lamban, Baru Terlaksana 176 Ha Tanam Padi dari 903 Ha

Pemilik mesin traktor kebut kegiatan mempersiapkan lahan untuk persemaian. Supaya petani secepatnya dapat sebar benih padi untuk bibit.

Terpisah, pemilik mesin traktor Pitoyo mengaku sepakat dengan Pemerintah Desa Gumelar Kidul untuk percepatan tanam. Harapannya dapat meningkatkan hasil pertanian dengan tiga kali tanam dalam setahun.

Dikatakan Pitoyo, salah satu kendala yang dihadapi untuk percepatan tanam yaitu masih adanya sebagian petani yang tidak ingin terburu-buru dalam menggarap sawahnya.

BACA JUGA:Petani Diminta Tidak Khawatir Kuota Pupuk di Kartu Tani Nol, Aplikasi Sedang dalam Maintenance System

BACA JUGA:Petani di Kecila Terkenda Keterbatasan Mesin Traktor

"Kadang sebagai pemilik mesin traktor serba salah. Ketika turun lebih awal, dibilang tidak usah gugup," ujar Pitoyo.

Dengan adanya surat edaran dari pemerintah desa terkait dengan percepatan tanam. Disebut Pitoyo menjadikan tidak ragu untuk mesin traktor turun. Meski masih ditemukan ada petani yang kurang suka.

Saluran Irigasi Serayu yang tidak ditutup sementara pada 2024 ini memungkinkan petani untuk percepatan tanam. Masih kemarau tidak menjadi halangan petani segera menggarap sawahnya. (fij)

Kategori :