CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mengusulkan untuk membangun sumur bor di wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Cilacap.
Kepala BPBD Cilacap, Bayu Prahara mengatakan, dampak kekeringan tahun ini cukup luas. Bahkan sudah ada sebanyak 37 dusun, 19 desa, 8 kecamatan yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2024,
"Dampak kekeringan tahun ini di Kabupaten Cilacap luas, jadi perlu penanganan jangka panjang untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Cilacap," katanya.
Dikatakan Bayu, terdapat lima dua kecamatan yan mengalami dampak kekeringan luas di Kabupaten Cilacap. Adapun kecamatan tersebut yakni kecamatan Kawunganten dan Patimuan.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Persewaan Alat Berat di UPT Perbengkelan, Kejari Cilacap Tetapkan 2 Tersangka
BACA JUGA:Ammy Amalia Gantikan Sindy Syakir Dampingi Syamsul Aulia Rachman Untuk Pilkada 2024, Ini Alasannya
"Dampak terluas di Kecamatan Kawunganten. Ada lima desa yang terdampak sejak awal kemarau sudah kekeringan. Kemudian Kecamatan Patimuan ada empat desa yang terdampak," katanya.
Bayu mengatakan, usulan untuk membangun sumur bor di wilayah tersebut direncanakan tahun depan. Untuk itu, pihaknya berharap bisa terealisasikan.
"Kita sudah mengusulkan untuk membangun sumur bor di wilayah tersebut, kita usulkan ke BNPB semoga bisa terealisasi karena ini untuk penanganan jangka panjang," ujar Bayu.
Disisi lain lihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu berhemat dan bijak dalam menggunakan air bersih, terlebih saat ini merupakan puncak musim kemarau. (ray)