CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Menggantungkan harapan dari buah sukun, kata itu paling pas untuk pasangan suami istri Sugeng Paijo dan Khania Kendarsyah.
Di tangan pasutri itu, buah sukun mereka ubah menjadi jajanan khas stik sukun hingga memiliki nilai ekonomi tinggi.
Di kediamannya Jalan Slamet Riyadi Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan, Pria 50 tahun itu mengisahkan awal mula dirinya menekuni usaha pembuatan stik sukun yang ia labeli Jajanan Mamake Mak Pingah.
Pria yang akrab dipanggil Jojo ini memulai perjalanannya di dunia kuliner pada tahun 2016 dengan meneruskan usaha kecil-kecilan ibunya yang menjual manggleng singkong dan stik sukun. Meskipun awalnya hanya sebagai usaha sampingan sambil bekerja di sebuah radio swasta, bisnis ini menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Usaha yang diberi nama "Mak Pingah" ini, diambil dari nama ibunya, selalu laris manis. Namun, keterbatasan waktu yang dimiliki Jojo sebagai pekerja kantoran membuat produksi stik sukun yang sepenuhnya ia kerjakan sendiri menjadi sangat terbatas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Jojo untuk mengembangkan bisnis keluarganya.
"Awalnya cuma mampu produksi 5 kilogram saja, itu saja hanya melayani pesanan dan kadang kita jual di tempat lain, atas dasar itu juga karena pertimbangan usia, saya mantap untuk mengundurkan diri dari dari tempat kerja dan fokus berjualan," katanya.
Di tengah pandemi COVID-19 yang melumpuhkan banyak sektor usaha, Jojo justru semakin bertekad untuk mengembangkan bisnisnya.
Ia melihat pandemi sebagai peluang untuk memperkenalkan stik sukun khas Cilacap ke pasar yang lebih luas. Dengan semangat pantang menyerah, Jojo terus berinovasi.
Ia tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga aktif mencari pasar baru, membangun relasi bisnis dengan berbagai pihak, dan mendalami digital marketing.
Selain itu, ia juga melakukan perbaikan pada kemasan produk agar semakin menarik dan profesional.
"Legalitas yang saya utamakan, izin PIRT kemasan atau packaging kita daftarkan HaKI, jadi merk dagang sudah punya kita kemudian pemasaran secara online saya dibantu oleh istri," tandasnya.
Berkat keuletannya, apa yang dirintis Jojo mulai membuahkan hasil dan kondisi itu menarik JNE untuk memberikan fasilitas khusus bagi customer corporate, dimana hal itu menjadi salah satu program dari JNE untuk mendukung UMKM khususnya lokal Cilacap.
Jojo banyak mendapat keuntungan bekerjasama dengan JNE seperti dapat mengakses layanan pick-up dan JNE Trucking (JTR). JTR sendiri adalah layanan pengiriman dalam jumlah besar dengan menggunakan armada truk melalui darat dan laut.
"Sekarang kita tidak perlu mengurus pengiriman sendiri, pihak JNE sudah jemput paket ke rumah, harganya bersaing selain itu bagi customer corporate tagihan bisa kita bayarkan per bulan dan itu sangat meringankan," jelasnya.
Melihat peluang itu, Jojo tidak pikir panjang dan langsung mengambil kesempatan. Terlebih saat itu produknya sudah banyak dikenal masyarakat seantero nusantara jadi bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman adalah solusi untuk distribusi produk Mak Pingah.