PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerataan akses pendidikan ke madrasah di Kabupatan Banyumas didorong setara dengan sekolah.
Ketua Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MA Banyumas Muhamad Siswanto mengatakan, madrasah ketika dikunjungi oleh Pj Bupati sudah senang terlebih bisa dibantu oleh Pemda.
Seperti kunjungan Pj Bupati ke MAN 2 Banyumas pada Oktober tahun lalu. Dengan kunjungan tersebut menurutnya menjadi bentuk pengakuan dari Pemda tentang keberadaan madrasah.
BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Merah Naik Hingga Dua Kalilipat
Artinya ada pengakuan yang sama antara sekolah dengan madrasah di Kabupaten Banyumas dari Pemda.
"Pemerataan akses pendidikan harus dikedepankan. Hanya pemerataan akses pendidikan yang sering dibicarakan hanya di SD, SMP dan SMA," katanya.
Siswanto menjelaskan meski madrasah dibawah naungan Kemenag tetapi anak-anak yang belajar di madrasah, guru yang mengajar di madrasah sampai bangunan madrasah semua dari Banyumas dan fisiknya ada di Banyumas. Dengan demikian keberadaan madrasah rill adanya. Oleh karema itu sudah selayaknya pemerataan akses pendidikan ke madrasah juga diperhatikan oleh Pemda.
BACA JUGA:Oknum Perangkat Desa Bantah Mencuri Pakan Ayam, Mengaku Membayar kepada Anak Kandang
"Di MA ada yang namanya BOS daerah dari provinsi senilai Rp 150 ribu per anak setiap satu tahun. Bagi kami itu menjadi bentuk apresiasi dari provinsi dalam hal keberadaan madrasah," terang dia.
Masih tentang BOS daerah, kepada Pemda Banyumas Siswanto mendorong adanya BOS daerah pendamping untuk madrasah di APBD. Berbicara pemerataan akses pendidikan di Banyumas tidak selalu melalui pembangunan sekolah negeri. Dapat dipikirkan tentang keberadaan madrasah swasta di Banyumas dengan eksistensinya yang nyata.
BACA JUGA:Kenali Keselamatan Berkendara Untuk Buah Hati
"Madrasah swasta di masyarakat rill dibutuhkan. Justru menurut kami madrasah swasta ke depan dapat lebih diberdayakan Pemda," pungkas Siswanto. (yda)