PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Enam desa di Kabupaten Purbalingga resmi dibentuk menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana) pada tahun 2024. Desa Kalialang di Kecamatan Kemangkon menjadi yang terbaru dikukuhkan sebagai Destana.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Prayitno, kepada Radarmas, Rabu, 24 Juli 2024.
"Enam Desa Tangguh Bencana di Tahun 2024 adalah Desa Karangreja, Desa Siwarak, Desa Gondang, dan Desa Tlahab Lor di Kecamatan Karangreja, serta Desa Karangjengkol di Kecamatan Kutasari, dan Desa Kalialang di Kecamatan Kemangkon," ungkapnya.
Dia menambahkan, tahun 2023 lalu ada dua desa yang dikukuhkan menjadi Destana, yakni Desa Purbasari di Kecamatan Karangjambu dan Desa Muntang di Kecamatan Kemangkon. Saat ini, ada sepuluh desa yang telah dikukuhkan menjadi Destana di Kabupaten Purbalingga, termasuk Desa Tanalum dan Desa Karangbawang di Kecamatan Rembang.
BACA JUGA:Empat Desa di Purbalingga Difasilitasi Menjadi Desa Tangguh Bencana
BACA JUGA:Masuk Musim Pancaroba, 51 Desa Tangguh Bencana di Cilacap Diminta Aktif
BPBD Kabupaten Purbalingga menargetkan hingga akhir tahun 2024 ini, sudah ada 25 desa yang ditetapkan menjadi Destana. Pembentukan Destana ini penting karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga merupakan Kawasan Risiko Bencana (KRB).
Berdasarkan data Kajian Risiko Bencana 2024-2029, terdapat wilayah KRB Banjir seluas 12.345 hektar yang tersebar di 10 kecamatan, yaitu Kemangkon, Purbalingga, Kaligondang, Kutasari, Bobotsari, Karangmoncol, Rembang, Karangjambu, Karanganyar, dan Bukateja. Kemudian, KRB gerakan tanah seluas 16.510 hektar tersebar di 13 kecamatan, kecuali Purbalingga kota, Kalimanah, Kemangkon, Bukateja, dan Padamara.
KRB letusan Gunung Slamet mencakup 8.015 hektar yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Karangreja, Bojongsari, dan Kutasari. Sementara itu, Kawasan Rawan Bencana angin ribut tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Purbalingga, dengan potensi warga terdampak bencana rata-rata sekitar 96.000 jiwa.
Pada tahun 2023, terdapat 92 kejadian bencana dan kekeringan di 146 desa yang tersebar di 18 kecamatan. Pada tahun 2024 ini, data hingga minggu ketiga bulan Mei, tercatat sudah ada 57 kejadian bencana. (tya)