Hasil Bumi Jadi Syarat Masuk MTs Pakis Cilongok

Senin 15-07-2024,12:21 WIB
Reporter : Dimas Prabowo
Editor : Ali Ibrahim

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Udara dingin yang menyelimuti kawasan Telaga Kumpe, Desa Sambirata, Cilongok tidak membuat orang tua siswa enggan beraktifitas, mereka tetap bersemangat mengantar anak-anaknya untuk mendaftar sekolah di MTs Pakis, Senin (15/7/2024).

Sekira pukul 07.30 WIB, para orang tua calon siswa MTS Pakis sudah berkumpul di sekolah, dengan membawa berbagai macam hasil bumi. Beras, umbi-umbian, kelapa hingga sayur mayur mereka bawa sebagai syarat mendaftarkan anaknya ke MTs Pakis.

Fitri (30), seorang ibu rumah tangga membawa hasil bumi berupa singkong, yang ia ambil di kebunnya sendiri untuk mendaftarkan putrinya Arlin (13) di MTs Pakis.

BACA JUGA:Wanita Asal Tanjung Priuk Ini Beri Bukti Kisah Sukses Jadi AgenBRILink

Tidak hanya Fitri, ia bersama 13 orangtua siswa lainnya yang mendaftarkan anaknya ke MTs Pakis dengan membawa sejumlah hasil bumi lain. Sehingga tahun ajaran 2024-2025 MTs Pakis memiliki 14 peserta didik baru.

Fitri mengaku, ia memilih menyekolahkan anaknya di MTs Pakis karena lebih dekat dari rumahnya di Dusun Karanggodang, Sambirata, Cilongok.

"Kalau harus menyekolahkan ke SMP di desa lain jaraknya cukup jauh, dihitung-hitung biayanya kurang lebih sampe Rp 500 ribu, untuk bensin saja. Saya daftarkan disini saja, karena belajar juga langsung praktik, pembayarannya juga ngasih hasil bumi," katanya.

BACA JUGA:Suhu Udara di Cilacap Lebih Dingin dari Biasanya

MTs Pakis semenjak berdiri dan menerima peserta didik dari tahun 2013 lalu, memang tidak pernah memungut biaya. Isrodin, sebagai penanggung jawab sekolah mengatakan,MTs Pakis yang merupakan sekolah berbasis Agroforestry dan secara Kurikulum menginduk pada MTs Ma'arif NU Cilongok 2, yang jaraknya 4,6 Km.

11 tahun berdiri, MTs Pakis sudah meluluskan 200 siswa-siswinya, dan banyak diantaranya terus melanjutkan ke jenjang SMA, baik formal maupun melalui kejar paket C.

BACA JUGA:Meresahkan, 2 Kelompok Pemuda Terlibat Tawuran di Perempatan Jalan Sutoyo Kota Cilacap

"Kurikulum kita sama dengan sekolah pada umumnya, tapi MTs Pakis dimodifikasi menjadi sekolah berbasis lingkungan. Karena murid-murid disini hidup di pinggir hutan. Jadi kita ada belajar menanam dan mengolah aren, kopi, tentang tanaman konservasi dan pengenalan satwa liar," jelas Isrodin.

Namun demikian, operasional MTs Pakis bukan tanpa hambatan. Lokasinya yang terpencil dan berada diketinggian 700 mdpl di kawasan hutan produksi. MTs Pakis sering terkena bencana. 

Angin kencang yang membuat atap sekolah ambrol, dan petir yang merusak jaringan internet membuat operasional sekolah sering terganggu.

BACA JUGA:Tadabur Alam 1000 Santri BADKO Kecamatan Kalibagor

Kategori :