Panel instrumen Like 150i lebih modern dengan kombinasi analog dan digital, sedangkan Vespa menggunakan panel instrumen analog sepenuhnya. Detail: Panel instrumen Like 150i menampilkan informasi lengkap, sedangkan panel instrumen Vespa Primavera lebih sederhana.
Like 150i dilengkapi dengan beberapa fitur modern yang tidak terdapat pada Vespa, seperti power outlet, sistem keyless entry, dan lampu hazard. Contoh: Power outlet pada Like 150i dapat digunakan untuk mengisi daya gadget, sedangkan Vespa Primavera tidak memiliki fitur ini.
Meskipun memiliki beberapa kemiripan, Like 150i menawarkan beberapa elemen desain dan fitur yang membedakannya dari Vespa. Pada akhirnya, anggapan bahwa Kymco Like 150i hanya meniru Vespa tergantung pada persepsi dan preferensi pribadi masing-masing individu.
2. Jaringan Purnajual Belum Tersebar Luas
Namun, sebagai merek yang tergolong baru di Indonesia, Kymco masih memiliki keterbatasan dalam hal jaringan purnajual. Hal ini menjadi salah satu kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli Like 150i.
Saat ini, bengkel resmi Kymco memang masih terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Bandung.Contohnya, di Jabodetabek, bengkel resmi Kymco hanya terdapat di beberapa titik di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Tangerang.
BACA JUGA:Hal-Hal yang Disukai dari Motor Matic Vespa GTS Super 150 i-get ABS
BACA JUGA:Hal-Hal yang Tidak Disukai dari Motor Matic Vespa GTS i-Get 150 ABS
Di luar kota-kota besar tersebut, menemukan bengkel resmi Kymco bisa jadi lebih sulit dan memakan waktu.Sebagai ilustrasi, pengguna Like 150i di Yogyakarta mungkin harus menempuh jarak yang jauh ke Semarang atau Surabaya untuk mendapatkan layanan servis resmi.
Ketersediaan suku cadang Kymco Like 150i di bengkel non-resmi juga masih terbatas. Hal ini dapat menyebabkan waktu tunggu yang lebih lama untuk perbaikan dan potentially higher costs.
Contohnya, pengguna Like 150i di Medan mungkin kesulitan menemukan suku cadang seperti kampas rem atau filter oli di bengkel non-resmi, dan harus memesannya dari Jakarta dengan waktu tunggu yang lama.
Teknisi di bengkel non-resmi mungkin belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani Kymco Like 150i, yang dapat berakibat pada perbaikan yang tidak akurat atau tidak lengkap.
Contohnya, pengguna Like 150i di Makassar mungkin mengalami kendala saat membawa motornya ke bengkel non-resmi untuk servis CVT, karena teknisi di sana belum familiar dengan sistem transmisi Like 150i.
Pengguna Like 150i yang tinggal di luar kota besar pasti akan mengalami kesulitan menemukan bengkel resmi untuk servis rutin atau perbaikan. Hal ini dapat mengganggu aktivitas dan kenyamanan mereka dalam menggunakan motor.
Keterbatasan suku cadang dan teknisi yang berpengalaman di bengkel non-resmi dapat menyebabkan biaya servis yang lebih tinggi. Pengguna Like 150i mungkin harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mendapatkan suku cadang asli.
Pengguna Like 150i pasti harus menunggu lama untuk mendapatkan suku cadang atau menyelesaikan proses servis, terutama jika tinggal di luar kota besar. Hal ini dapat membuat mereka kesal dan frustrasi.