BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kondisi Jembatan Lopasir di Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang amblas, Senin (8/7). Amblasnya jembatan ini diperkirakan sudah sekitar dua tahun silam. Namun sampai saat ini tak kunjung ada perbaikan.
Salah seorang warga Khoirotun Nisa (26) mengeluhkan amblasnya jembatan tersebut. "Jembatan ini satu-satunya jalur terdekat yang bisa ditempuh menuju arah selatan. Kalau kita lewat jalur lain muternya jauh, jadi warga memilih untuk tetap bolak-balik menggunakan akses jembatan ini," jelasnya.
Warga berharap pemerintah benar-benar akan segera menggarap jembatan ini secara tuntas.
"Lebih baik jembatan yang lama tidak perlu diperbaiki, tapi diganti saja dengan jembatan yang baru," harap Nisa (26).
Pedagang pemilik lapak di sekitar jembatan Sarja (52) mengeluhkan kondisi jembatan yang tak kunjung diperbaiki.
"Jembatan ini sudah dua tahun amblas, tapi memang belum ada perbaikan besar-besaran dari pemerintah. Paling warga hanya bisa bantu gotong-royong membuat pagar bambu di sisi kanan dan kiri jembatan agar tidak berbahaya, dan menutup lubang dengan pasir," ungkapnya.
BACA JUGA:Bikin Heboh, Seekor Monyet Berkeliaran Di Kebun Dan Pemukiman Warga Wlahar Wetan
Hingga saat ini, warga terpantau masih diperbolehkan melintasi jembatan yang ambles. Warga sekitar juga sudah terbiasa mengakses jembatan tersebut.
Hal ini karena jembatan menjadi akses satu-satunya rute terdekat bagi warga yang akan melakukan aktivitasnya. Baik ke sekolah, puskesmas, pasar, maupun pusat pemerintahan desa dan kecamatan.
"Minggu kemarin baru disurvei oleh pak PJ Bupati Banyumas. Katanya akan mulai digarap tahun 2025, semoga saja segera teratasi, karena warga kami sudah bersusah payah untuk menggunakan jembatan ini," pungkasnya.
BACA JUGA:Ratusan Peserta Didik Baru SMA Negeri di Banyumas Belum Lapor Diri
Staff Seksi Bidang Perencanaan dan Pembangunan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Andri Maryanto menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab jembatan tersebut amblas. Menurutnya sejak dibangun jembatan tidak ada perbaikan, karena dianggap masih layak. Namun pada akhirnya jembatan amblas secara berkala.
"Jembatan itu memang sudah lama, dari awal pembangunan tidak ada perbaikan dan kami rasa masih layak. Tapi untuk sekarang saya lihat memang dari eksistingnya yang sudah runtuh. Kami juga melihat pondasinya sudah tergerus air sungai, lalu abutmen dan oprit jembatan itu akhirnya amblas dan turun," ujarnya.
Andri juga menjelaskan, DPU telah merencanakan anggaran untuk perbaikan jembatan yang ambles tersebut. Pihaknya telah mengajukan usulan terkait APBD dan bantuan dari provinsi.