2. Responsifitas Gas yang Lama
Motor matic bermesin turbo menjanjikan kombinasi antara kepraktisan kendaraan otomatis dengan tenaga ekstra dari teknologi turbocharger.
Namun, di balik keunggulan performa, ada kekurangan yang perlu dipertimbangkan, seperti responsifitas gas yang tidak segera.
Salah satu kekurangan yang paling umum dari motor matic bermesin turbo adalah turbo lag atau penundaan dalam respons gas.
Ini terjadi karena turbocharger membutuhkan waktu untuk membangun tekanan udara yang cukup untuk meningkatkan performa mesin.
Saat kalian menekan pedal gas pada motor matic bermesin turbo, ada penundaan sebelum merasakan lonjakan tenaga yang sebenarnya.
Hal ini berbeda dengan motor matic konvensional yang mungkin merespons instan saat gas diberikan.
3. Kurang Efisiensi Dalam Jalan Kota
Motor matic bermesin turbo menawarkan kombinasi antara kepraktisan kendaraan otomatis dengan tenaga ekstra dari teknologi turbocharger.
Namun, salah satu kekurangan yang perlu dipertimbangkan adalah efisiensi yang terbatas dalam kondisi jalan kota.
Saat kendaraan berhenti dan mulai bergerak lagi dalam lalu lintas, turbocharger dapat mengalami penundaan dalam mencapai putaran optimalnya.
Proses ini membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menciptakan tenaga yang cukup untuk mempercepat kendaraan.
Selain itu, penggunaan rem yang sering dalam lalu lintas kota dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
Motor matic dengan mesin turbo cenderung lebih sering harus menggabungkan tenaga tambahan untuk memulai kembali setelah berhenti, yang dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan.
BACA JUGA:KEREN!! 7 Fitur Canggih Andalan Motor Matic Aerox 155, Raja Jalanan yang Stylish dan Cerdas