BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pengairan ke areal persawahan seluas 173,5 hektare ke empat desa di wilayah Kecamatan Kemranjen dijadwal begiliran. Desa tersebut yaitu Petarangan, Kecila, Alasmalang dan Karangjati.
Mantri Pengairan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh Sultoni menerangkan pembuatan jadwal giliran pengairan karena dari hasil pemantauan di Bendung Petarangan II bahwa debit air sudah berkurang hingga sekira 50 persen dari kondisi normal.
Penurunan signifikan debit air bendung dipicu oleh musim. Data Pos Hujan Kemranjen/Bendung Petarangan II menunjukan sejak memasuki Mei sampai dengan Jum'at (24/5) siang ini tercatat belum turun hujan.
Sedangkan kondisi areal persawahan di empat desa tersebut masih dalam masa pengolahan lahan. Sehingga sangat membutuhkan air yang banyak.
BACA JUGA:Debit Air Berkurang, Pengairan Bendung Sengon ke 89 Hektare Sawah Dijadwal
BACA JUGA:Saluran Bocor di Kali Manggis, 44 Hektare Sawah Terkendala Pengairan
"Kebutuhan air pada masa pengolahan total untuk luasan 173,5 hektare seharusnya normal 217 liter per detik. Tapi debit air yang tersedia saat ini hanya maksimal 109 liter per detik. Maka dibuatlah jadwal giliran pengairan supaya bisa teraliri sampai ke hilir," papar Sultoni.
Kesepakatan jadwal giliran pengairan Bendung Petarangan II merupakan hasil musyawarah. Diantaranya melibatkan kepala desa dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dharma Tirta.
Jadwal giliran pengairan untuk areal persawahan di empat desa sudah diberlakukan sejak Senin (20/5) lalu. Semua pihak terkait diminta untuk dapat melaksanakan sebaik-baiknya. Sehingga, pengairan merata hingga ke hilir.
Upaya lain juga dilakukan oleh petani pengguna air
untuk pemerataan distribusi air dari Bendung Petarangan II ke areal persawahan di empat desa di wilayah Kecamatan Kemranjen.
"Petani pengguna air kerja bakti pengurasan sedimentasi dan peninggian mercu bendung," tandas Sultoni. (fij)