BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Bagaimana jadinya ketika grup musik tradisional berisi personil dadakan? Bahkan ada yang sama sekali belum pernah memegang instrumennya.
Siswa kelas VIII SMPN 1 Banyumas, Fawwas Rizqi Dwi Hantara (14) mengaku, baru pertama kali menabuh siter. Di mana siter merupakan alat musik tradisional langka yang jarang sekali ada peminatnya.
"Awalnya coba-coba dulu. Kesulitannya menghafal not dan letak not. Senar siter juga lebih keras," tutur Fawwas, Kamis (4/4).
Di tengah kesulitan proses menguasai siter. Konsentrasi Fawwas di saat bersamaan harus dipecah. Sebab, ia merangkap menabuh demung, kempul, dan gong. Alat musik tradisional yang juga baru dikenal.
BACA JUGA:5 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Yang Masuk Kedalam Warisan Budaya Indonesia.
BACA JUGA:Sejarah Alat musik Tradisional Kentongan, Khas dari Kabupaten Banyumas.
Meskipun tidak mudah untuk menaklukkan semua instrumen musik tradisional yang menjadi bagiannya. Fawwas di ketujuh kalinya proses latihan sudah mulai terlihat hasilnya.
Demikian juga dengan personil lainnya. Sama halnya dengan Fawwas, kebanyakan terbilang masih awam dengan alat musik tradisional.
Sementara itu, Guru Seni Budaya SMPN 1 Banyumas, Nur Cahyati mengatakan, pembentukan grup musik tradisional dengan memilih Fawwas dan teman-temannya merupakan spontanitas.
"Pemilihan personilnya dadakan. Kebanyakan tidak memiliki basic musik tradisional. Dari pelatihnya bilang mereka bisa cepat menangkap," kata Nur Cahyati.
Nur Cahyati mengisahkan jarang ditemukan seniman siter. Jikapun ada, orangnya sudah sepuh. Oleh karena itu, sangat perlu untuk dilestarikan. Salah satunya dengan siswanya mempelajari siter. (fij)