RJI Komitmen Tingkatkan Kualitas Jurnal Melalui Simposium Nasional Pengelola Jurnal
KOLABORASI. Ketua Pengurus Pusat Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Arbain (dua dari kanan) berkolaborasi dengan Rektor UMP Prof. Dr. Jebul Suroso (dua dari kiri).-JUNI R/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Relawan Jurnal Indonesia (RJI) dan Panji Pendampingan Jurnal Internasional (Panji), melaksanakan Simposium Nasional Pengelola Jurnal dan Panji RJI "Membangun Integritas Publikasi Ilmiah di Era Digital", Kamis 11 Desember di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Simposium ini menjadi, upaya untuk peningkatan kualitas jurnal.
Ketua Pengurus Pusat Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Arbain menuturkan, fokus simposium ini ialah peningkatan kualitas pengelolaan jurnal di Indonesia. Total ada 250 peserta dari 20 provinsi yang mengikuti kegiatan ini.
"Saat ini secara kuantitas jurnal di Indonesia sudah cukup banyak lebih dari 25.000 jurnal yang ada di Indonesia, namun kita di RJI relawan juga fokus kepada kualitas. Selain kualitas, kita juga akan fokus kepada integritas integritas pengelolaan jurnal dimana saat ini sudah ada AI yang tentunya akan berpengaruh dan berdampak terhadap baik itu jurnal maupun penulis di jurnal tersebut," kata dia.
Ia mengungkapkan, melalui kegiatan ini diharapkan jurnal-jurnal yang ada bisa berdampak positif bagi masyarakat. Pihaknya juga terus berupaya, untuk mencegah adanya jurnal yang tidak bereputasi.
BACA JUGA:Universitas Amikom Bekali Dosen Tembus Jurnal Internasional Lewat Workshop Online
"Kami secara rutin melaksanakan kegiatan baik itu melalui zoom sosial media kami juga ada. Kami juga melaksanakan kegiatan workshop rutin, di berbagai daerah untuk mengedukasi kepada pengelola jurnal bagaimana melakukan best practice pengelolaan jurnal yang tentunya berintegritas," jelasnya.
Lanjut, RJI ia sampaikan, juga melaksanakan merekomendasikan dari saran Unesco terkait penggunaan diamond open access.
"Dimana seharusnya penulis maupun penerbit dan terutama penulis itu jurnalnya tidak ada pembiayaan, jadi penulis tidak perlu membayar ke jurnal tersebut," paparnya.
Rektor UMP Prof. Dr. Jebul Suroso menuturkan, UMP menjadi tuan rumah dari seluruh Indonesia kegiatan Simposium Nasional ini.
"Ini adalah simposium tentang publikasi temanya bagus UMP bekerja sama dengan Relawan Jurnal Indonesia bereputasi tentunya, mereka membahas supaya pengelolaan jurnal di Indonesia itu nanti bisa bertumbuh dari yang biasa menjadi bereputasi. Bereputasi itu level internasional dan hanya bukan internasional, tetapi banyak digunakan untuk mendapatkan banyak hal seperti untuk pengajuan guru besar, kemudian untuk perankingan internasional dan lain lain," ujarnya.
Menurutnya, melalui simposium ini menjadi salah satu jalan akademi bisa mengelola jurnal yang baik.
"Jurnal bereputasi itu adalah sarana para akademisi untuk bisa menyampaikan temuannya kepada dunia. Tanpa jurnal itu bereputasi tidak mungkin akademisi dunia mau membacanya," jelasnya.
Berikutnya, manfaat dari jurnal yang bereputasi ialah bisa dijadikan sebagai sarana untuk kenaikan pangkat. Ia menjelaskan, untuk bisa sampai ke guru besar, harus memiliki jurnal harus, artikel yang terbit di jurnal bereputasi.
"Jadi kunci jurnal bereputasi, adalah masa depan dari akademisi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


