Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Purbalingga Turun, Terendah se Barlingmascakeb
Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif saat menerima kunjungan kerja Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah di Ruang Rapat Bupati, Rabu, 17 September 2025.-Aditya/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2024 terendah se Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen, red). Hal itu didasari data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif mengungkapkan hal tersebut, saat menerima kunjungan kerja Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah di Ruang Rapat Bupati, Rabu, 17 September 2025.
“Kabupaten Purbalingga di tahun 2024 kemarin tercatat pengangguran terbuka di angka 4,96 persen arau, turun 0,65 persen dibandingkan tahun 2023," ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan catatan tahun 2024 terdata 95,04 persen dari angkatan kerja sudah bekerja. Mas Bupati menjelaskan, sejumlah faktor membuat Purbalingga mampu menekan angka pengangguran.
BACA JUGA:Terendah, Pengangguran Terbuka Purbalingga Hanya 29.713 Orang
Diantaranya, di sektor industri, Kabupaten Purbalingga sudah sejak lama menjadi sasaran investor asing untuk produksi rambut palsu dan bulu mata palsu. Hal itu, dinilai mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Selain itu, Purbalingga juga memiliki sektor unggulan produksi knalpot, serta menjadi penghasil gula kelapa kristal yang telah menembus pasar ekspor ke negara-negara maju.
"Kita itu punya keunggulan, SDMnya itu teliti, tekun, punya output yang baik dan juga kondusif," lanjutnya.
Menurutnya, Kabupaten Purbalingga punya potensi yang sangat baik jima dilakukan investasi yang punya kaitannya dengan padat karya, yang butuh keterampilan khusus dan pengrajin.
BACA JUGA:Angka Pengangguran Hingga Kemiskinan Masih Jadi PR 2024
Meski demikian, Kabupaten Purbalingga juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Yakni, industri rambut palsu dan bulu mata palsu di Purbalingga hanya berperan sebagai produsen, bukan penguasa pasar.
"Ketika pasar terganggu, kondisi ini berdampak pada pengurangan karyawan," ujarnya.
Diungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menyiapkan program pendampingan bagi pekerja, yang terkena PHK agar dapat beralih menjadi pelaku UMKM.
Kabupaten Purbalingga juga memiliki kendala dalam hal geografis dan hal akses, yang tidak seunggul kabupaten-kabupaten lain khususnya pantura yang punya jalan tol.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

