Lima Jaringan Irigasi Utama di Purbalingga Mulai Dilaksanakan, Atasi Persoalan Air Petani
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan rehablitasi lima jaringan irigasi utama di wilayah Kabupaten Purbalingga di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga.-Aditya/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Lima jaringan irigasi utama di wilayah Kabupaten Purbalingga, mulai dihehabilitasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu–Opak. Pembangunan dilaksakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI.
PPK Irigasi dan Rawa I SNVT PJPA Serayu–Opak, Jimmy Charles Roynald Ndun mengatakan, rehabilitasi terdiri dari dua paket pekerjaan.
"Yakni, paket pertama meliputi Daerah Irigasi Badak Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari, Daerah Irigasi Metenggeng Desa Metenggeng Kecamatan Bojongsari, dan Daerah Irigasi Tuk Arus 1 Desa Serayularangan Kecamatan Mrebet," katanya, saat sosialisasi pelaksanaan kegiatan di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga.
Serta, paket kedua meliputi Daerah Irigasi Karangduwur Desa Banjarsari Kecamatan Bobotsari dan Daerah Irigasi Kuripan Desa Tajug Kecamatan Karangmoncol. "Waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 31 Desember 2025," lanjutnya.
BACA JUGA:Dihapus Menteri Keuangan, Purbalingga Tak Jadi Dapat DAK Irigasi dan DAU Pekerjaan Umum
Dia menambahkan, kontrak pekerjaan sudah dilaksanakan sejak 2 September 2025, dengan target dimulai pada pekan ketiga September. Pekerjaan mencakup perbaikan bendung, perbaikan saluran, serta pembangunan pengaman saluran.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga Mukodam menjelaskan, meskipun Sungai Klawing memiliki debit besar, kebutuhan pertanian belum sepenuhnya terpenuhi karena elevasi air lebih rendah dari lahan.
"Rehabilitasi jaringan utama dianggap solusi paling efektif dibanding alternatif pompanisasi yang membutuhkan biaya operasional bagi petani," jelasnya.
Dia menambahkan, jika jaringan utama sudah berfungsi optimal, Pemkab Purbalingga akan lebih serius menyiapkan anggaran perbaikan saluran irigasi tersier.
BACA JUGA:Sejumlah Saluran Irigasi Tak Optimal, Bupati Surati BBWS SO
"Hal ini juga sejalan dengan misi Presiden RI Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan yang memerlukan dukungan infrastruktur pengairan," tambahnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

