Nurul Qolbi Jadi Sahabat Tunanetra, Bukti Iman Tak Butuh Mata
NGAJI. Anggota komunitas Nurul Qolbi, sedang mengaji Qur'an Braile.-JUNI R/RADARMAS-
Iman tak butuh mata, tetapi cinta dan istiqomah. Barangkali itu jadi 'mantra' yang terus dipegang teguh oleh para pengurus Sahabat Tunanetra Nurul Qolbi. Komunitas yang peduli dan serius, mewadahi mereka yang Tunanetra untuk belajar agama, dan Al - Qur'an. Awalnya tidak sengaja dibentuk, hingga kini mempunyai 30 cabang dengan santri mencapai sekitar 800 orang.
JUNI R, Purwokerto
Budi Santoso Dewan Pembina Sahabat Tunanetra Nurul Qolbi mengatakan, berawal dari ketidaksengajaan ia bertemu dengan ibu-ibu Tunanetra di teras masjid di daerah Jakarta.
"Disitu dia sendiri melamun, ternyata dia lagi nyari orang untuk bisa dipinjami uang untuk berjualan kerupuk. Saya waktu itu pinjam uang teman saya Rp 1 juta untuk saya berikan ke ibu itu untuk usaha dagang," kata dia.
Ia menanyakan, apakah ada komunitas Tunanetra disekitar tempat tinggal ibu tersebut. Apakah komunitas tersebut bisa jadi ruang untuk belajar mengaji?
BACA JUGA:Profesi Langka yang Bertahan di Tengah Sawah
"Ibu itu menjawab komunitasnya butuh dan belajar salat dan ngaji. Lalu kita sampaikan jika kapan bertemu komunitasnya, dan kita kesana waktu itu ada 25 orang dan menurut saya perlu wadah agar komunitas ini tidak asal jalan. Tahun 2012 kita sepakat didirikannya Nurul Qolbi," ujarnya.
Soal pemilihan nama Nurul Qolbi ia bercerita prosesnya sederhana. Gothak, Gathik, Gathuk.
"Mereka tidak bisa melihat, yang bisa menerangi kehidupan mereka ya hanya cahaya hatinya," paparnya.
Nurul Qolbi ia sebut, menjadi wadah sahabat Tunanetra belajar Fiqih, Aqidah, Al - Qur'an, dan Salat.
"Sejak itu sudah berjalan, lalu yang di Bogor mulai mendengar lalu juga Kuningan, Ciamis, Tasikmalaya, Cirebon. Sekarang Nurul Qolbi ada 30 cabang," ujarnya.
BACA JUGA:Kenalkan Wisata Cilacap di Balik Bayang-Bayang Kota Industri
Ia akui sudah banyak daerah yang ingin bisa bergabung dan belajar agama lebih dalam lewat Nurul Qolbi. Soal itu, ia tidak gegabah.
"Kita berani membuka jika sudah dipastikan ada donaturnya, kemarin dari Kebumen sudah kontak," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


