Ricuh Jadi Pelajaran, Persibas Komitmen Perkuat Keamanan
Mediasi antara KR (Ultras) dan Bombastic dilakukan Panpel usai kericuhan di Gor Satria Purwokerto, Minggu (30/11). -PERSIBAS UNTUK RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menyusul kericuhan antar dua kelompok suporter internal Persibas, KR (Ultras) dan Bombastic, Ketua Umum Persibas Banyumas Trisno Sudarso angkat bicara. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan kesalahpahaman yang sudah diselesaikan melalui musyawarah bersama.
Menurut Trisno, pihak panitia pelaksana, pengurus Persibas, aparat keamanan, serta perwakilan kedua kelompok suporter telah duduk bersama untuk meredakan situasi. Mediasi dilakukan tidak lama setelah keributan muncul di luar stadion.
"Sebenarnya hanya sedikit kesalahpahaman. Kita dari panpel, pengurus, aparat, dan perwakilan suporter sudah mediasi dan bermusyawarah. InsyaAllah ke depannya lebih baik," ujarnya.
Menjelang laga Persibas berikutnya pada 6 Desember 2025, ia menegaskan bahwa koordinasi dengan suporter sudah dilakukan. Kedua kelompok suporter, kata Trisno, telah berkomitmen menjaga ketertiban dan mengendalikan anggotanya masing-masing. Komitmen itu juga tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatangani bersama.
BACA JUGA:Kericuhan Suporter Warnai Laga Uji Coba Persibas vs Persik, Bentrokan Berlanjut hingga Luar Stadion
"Tadi kami sudah komunikasi dengan para suporter. Untuk pertandingan berikutnya, mereka menyampaikan sanggup saling menjaga di kelompok masing-masing, dan itu sudah tertera di surat pernyataan," jelas Trisno.
Surat pernyataan tersebut, lanjutnya, akan menjadi acuan penting dalam proses pengajuan perizinan pertandingan berikutnya ke Polresta Banyumas, terutama terkait pemenuhan aspek ketertiban dan keamanan sesuai prosedur.
"Surat itu ke depan jadi acuan saat mengajukan perizinan ke Polresta demi ketertiban sesuai prosedur," tambahnya.
Trisno menyebut hal ini sebagai pelajaran bersama agar semua pihak lebih waspada.
BACA JUGA:Ricuh Usai Laga, Dua Suporter Persibas Dimediasi dan Buat Perjanjian Damai
"Padahal dari segi pengamanan sudah antisipasi, bahkan dari aparat ada sekitar 100 orang di lapangan. Kejadian ini jadi pembelajaran kita bersama. Semoga ini yang terakhir, karena sudah ada kesepakatan dalam musyawarah tadi," tutupnya. (zet)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


