Cegah Gigi Berlubang, 2.170 Siswa di Banyumas Dapat Vitamin Gigi
Proses pelapisan flour pada salah satu siswa di aula Puskesmas Purwokerto Barat, Sabtu 8 November 2025.-Laily Media Yuliana/Radar Banyumas-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Senyum cerah tampak di wajah ratusan anak sekolah dasar yang memenuhi aula Puskesmas Purwokerto Barat, Sabtu 8 November 2025. Mereka bukan sedang antre berobat, tapi mengikuti kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Topikal Aplikasi Fluor, kegiatan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banyumas dan Puskesmas Purwokerto Barat.
Program ini digelar serentak di 40 puskesmas se-Kabupaten Banyumas, melibatkan 90 dokter gigi, 68 terapis gigi dan mulut, serta tenaga promosi kesehatan. Total, ada 2.170 anak usia 6–12 tahun yang menjadi sasaran kegiatan ini.
Perwakilan dokter gigi PDGI Banyumas, drg Gung Putri Wistari menjelaskan, aplikasi flour pada gigi disebut-sebut sebagai vitamin gigi.
"Bisa dibilang ini vitamin untuk gigi, tapi beberapa referensi menyebutnya imunisasi, karena setelah dilapisi fluor, gigi punya perlindungan alami agar tidak mudah berlubang," jelasnya.
BACA JUGA:CKG Mulai Sasar Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan
Dia menyampaikan, fluor juga bermanfaat untuk orang dewasa, terutama untuk mencegah gigi sensitif. Namun, program kali ini difokuskan bagi anak-anak, karena data Kementerian Kesehatan menunjukkan, masalah gigi dan mulut menjadi keluhan kesehatan tertinggi pada anak usia sekolah.
dr Gung Putri menegaskan, program aplikasi fluor ini akan terus berlanjut secara rutin.
"Insya Allah setiap enam bulan sekali akan ada pelapisan fluoride lagi. Bisa lewat program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di sekolah-sekolah, atau langsung di puskesmas,” ujarnya.
Program ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CGK) anak sekolah yang dilakukan beberapa waktu lalu. Anak-anak yang hasil pemeriksaannya menunjukkan gigi sehat, mendapatkan pelapisan fluor sebagai bentuk pencegahan gigi berlubang.
BACA JUGA:Capaian CKG Tembus 27 Persen, Dinkes Purbalingga Optimistis Lampaui Target Nasional
Ini merupakan bagian dari amanat Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut, meliputi promosi, deteksi dini, dan optimalisasi penggunaan fluor.
"Kegiatan ini idealnya dilakukan dua kali dalam setahun," ujar Ketua Tim Kerja CKG Dinas Kesehatan Banyumas, Anwar Hudiono.
Dia pun mengharapkan, anak-anak yang terdeteksi mengalami karies saat CKG, bisa segera dibawa orang tuanya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan penambalan, agar nantinya bisa ikut menerima pelapisan fluor.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Purwokerto Barat, Metta Saraswati mengatakan, sebelum pelapisan fluoride dilakukan, anak-anak mendapat penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


