Banner v.2
Banner v.1

Tanggul Sungai Lukulo Tergerus, Tiga Titik Alami Longsor

Tanggul Sungai Lukulo Tergerus, Tiga Titik Alami Longsor

Warga Dukuh Pagak RT 2 RW 8, Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong menunjukkan lokasi longsor di bantaran Sungai Lukulo.--

KEBUMEN - Tanggul Sungai Lukulo Kebumen Kedungwinangun Kecamatan Klirong terus mengalami erosi yang bahkan memicu longsor hingga membuat warga terpaksa dievakuasi.

Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Heri Purwoto menyampaikan pihaknya mendapatkan laporan kejadian longsor terjadi pada Sabtu (29/11), persisnya di Dukuh  Pagak RT 2 RW 8, Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong.

Longsor menimpa tiga titik terdampak: rumah milik Sukardi (80), Mushola Miftahul Hidayah, serta satu unit tobong batu bata. Yang mengkhawatirkan, material longsoran masih terus bergerak hingga Senin (1/12).

"Kejadian ini dipicu oleh gerusan aliran Sungai Lukulo yang meningkat pascabanjir pada 24 November lalu," ujar Heri Selasa (2/12).

Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun, satu keluarga harus menghadapi potensi relokasi karena kondisi tanah yang masih labil."

Hasil penilaian awal menunjukkan kerusakan signifikan pada tebing sungai dengan panjang sekitar 82 meter, tinggi 25 meter, dan lebar 10 meter," kata dia.

Mencegah timbulnya korban, petugas telah memasang garis batas sebagai tanda warga dilarang mendekat ke area rawan. "Upaya antisipasi kemungkinan longsor susulan terus dilakukan, mengingat kondisi tebing yang masih labil," ujarnya.

Berada tak jauh dari aliran Sungai Lukulo, warga Kedungwinangun terancam bencana longsor. Mencegah hal itu terjadi, warga setempat berinisiatif melakukan penanganan darurat menggunakan bambu.

Erosi hingga membuat tanggul sungai Lukulo longsor bukan kali pertama terjadi di Kedungwinangun. Pada Juli 2025, longsor terjadi dan mengancam mengancam mushola, makam dan 5 rumah di Dukuh Pagak, RT 2 RW 8 Desa Kedungwinangun.

Pemdes Kedungwinangun sudah mengajukan penanggulangan dan penanganan bencana ini kepada BBWS Serayu Opak namun belum ada tindakan sampai saat ini.

Kejadian ini telah dilaporkan kepada  BBWS  Serayu Opak namun belum ada tindakan. Warga kemudian melakukan penanganan sementara dengan membuat pencegah longsor darurat menggunakan ratusan batang bambu. (cah)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: