Banner v.2
Banner v.1

Raih Emas di Ajang Internasional, Siti Nur Chalisa Harumkan Nama Purbalingga

Raih Emas di Ajang Internasional, Siti Nur Chalisa Harumkan Nama Purbalingga

Siti Nur Chalisa, siswi SMPN 1 Padamara peraih medali emas Juara 1 Pugnator Open International 2025, dalam cabang olahraga taekwondo.-Dok Pribadi-

Berawal dari Rasa Kagum pada Sang Kakak

SEMUA berawal dari tumpukan piagam yang menempel di dinding rumahnya. Bukan miliknya, melainkan milik sang kakak yang lebih dulu menekuni taekwondo. Dari situlah, benih kagum tumbuh di hati kecil Siti Nur Chalisa, hingga akhirnya menuntunnya ke podium juara dunia.

ALWI SAFRUDIN, Purbalingga

Siswi kelas VIII SMPN 1 Padamara ini baru saja menorehkan prestasi gemilang di ajang Pugnator International Open Taekwondo Championship 2025 yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 2–5 Oktober lalu.

Siti turun di kategori Kadet Putri Under 51 kilogram dan sukses menyabet medali emas setelah menyingkirkan sejumlah lawan tangguh dari dalam dan luar negeri.

“Awalnya cuma pengin ikut taekwondo karena lihat kakak punya banyak piagam. Dari situ saya jadi termotivasi,” tutur Siti dengan senyum malu-malu saat ditemui di sekolahnya, pekan ini.

BACA JUGA:Ubah Eceng Gondok Jadi Solusi Lingkungan dan Ekonomi

Cita-cita itu bermula sederhana. Sejak kelas 4 SD, Siti sudah rutin berlatih bersama Singa Barong Taekwondo Club Purbalingga. Ia sempat kewalahan membagi waktu antara sekolah, les, dan latihan. Tapi semangatnya tak pernah padam.

“Pulang sekolah saya les dulu, sorenya baru latihan sampai malam. Capek sih, tapi saya nggak mau menyerah,” ujarnya.

Disiplin dan tekad itu terbayar lunas. Dalam sebulan penuh menjelang kejuaraan internasional di Yogyakarta, ia menjalani latihan intens: sparing, penguatan otot, hingga simulasi pertandingan.

Di tengah tekanan dan rasa lelah, satu hal yang membuatnya terus bertahan adalah dukungan keluarga. Ayah dan ibunya, yang sehari-hari berjualan di warung, selalu menyempatkan diri menemaninya latihan. Bahkan saat hujan deras mengguyur Purbalingga, mereka tetap setia menunggu di pinggir lapangan.

BACA JUGA:Mengenal Faidus Sa’ad, Penyuluh Agama Islam Visioner, Penggerak Infak Produktif Miliaran Rupiah

“Orang tua selalu support. Itu yang bikin saya terus semangat,” kata Siti lirih.

Di arena UNY, ketegangan sempat menyergap. Siti berhadapan dengan lawan bertubuh lebih tinggi dan berpengalaman. Namun ia tidak gentar.

“Sempat grogi karena lawannya keren-keren banget, ada juga yang dari luar negeri seperti Filipina, Pakistan, dan Singapura. Tapi alhamdulillah saya bisa menang,” ujarnya dengan mata berbinar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: