Warga Kampung Laut Cilacap Panen Rupiah dari Lidi Nipah
Warga Kampunglaut sedang memanen nipah sebagai mata pencaharian.-RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID — Di balik rimbunnya hutan mangrove di Segara Anakan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, tersimpan potensi ekonomi yang menggiurkan. Pohon nipah yang tumbuh subur di kawasan ini menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar warga setempat.
Menurut Sekretaris Desa Ujungalang, Kustoro, dari sekitar 4.600 hektare hutan mangrove di Kampung Laut, sebagian besarnya ditumbuhi pohon nipah. Kustoro menjelaskan, bagian yang paling bernilai dari pohon ini adalah lidinya yang berwarna kuning dengan tekstur berkualitas tinggi.
"Lidi nipah bahkan mampu menandingi kualitas lidi kelapa, sehingga permintaan dari luar negeri cukup besar, Hasil produksi kami tidak hanya untuk pasar domestik, tapi juga diekspor hingga ke India, Brasil, dan negara-negara Asia Tenggara," kata Kustoro.
Kustoro menuturkan, hampir seluruh warga desa menggantungkan hidup dari usaha pengolahan lidi nipah. Bagi mereka, panen lidi nipah bukan sekadar pekerjaan sampingan, melainkan sumber pendapatan utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Sepi Penumpang, Moda Laut Cilacap-Kampung Laut Butuh Perhatian
"Hampir sebagian besar warga di sini memproduksi lidi nipah yang kemudian dijual ke pengepul Jawa Barat," ungkap Kustoro.
Surti, salah satu warga yang telah lama menggeluti usaha ini, juga berbagi kisahnya. Menurutnya, masyarakat sekitar banyak yang mencari kerja di luar desa, namun sekarang kami bisa mengolah lidi nipah di rumah.
"Pendapatan dari lidi ini cukup untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anak dan kebutuhan harian. Kami bersyukur sekali punya pohon nipah ini," katanya.
Potensi lidi nipah ini menjadikan industri ini sebagai pilar utama yang menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Desa Ujungalang. (rey)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

