Banner v.2

TPST Bakal Kehilangan Mesin Pirolisis

TPST Bakal Kehilangan Mesin Pirolisis

Aktivitas operator mesin pirolisis dan karyawan bagian pemilah sampah di TPST Sumpiuh menjelang kebijakan tidak diperbolehkan operasional.-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) tengah bersiap kehilangan fasilitas untuk memusnahkan residu hasil pengolahan sampah dalam waktu dekat ini. 

"Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, semua mesin pirolisis di Banyumas sudah tidak diperbolehkan operasional, kebijakan ini mulai 1 Desember nanti," jelas Ketua KSM TPST Sumpiuh Aris Widarto, Jum'at (28/11). 

Selama ini, mesin pirolisis dirasakan telah banyak membantu dalam proses pengolahan sampah. KSM TPST Sumpiuh mencatat setiap hari rata-rata menghasilkan residu kisaran antara satu sampai satu setengah kubik dalam kondisi normal. 

Residu ini beragam. Diantaranya mulai dari pakaian bekas, aneka macam karpet rusak hingga bantal dan kasur. Sampah dari pelanggan yang tidak memiliki nilai ekonomis masuk ke hanggar.

BACA JUGA:Banyak Titik Sampah Liar di Jalur Kebasen, UPKP dan Aparat Datangi Warga

Aris menyebut informasi mengenai keberadaan residu ini nantinya direncanakan dibawa ke TPA BLE dan berbayar. Dengan demikian, konsekuensinya menambah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh KSM TPST. 

"Pelanggan itu kalau punya sampah yang kategori residu, saat tim pengambil sampah datang maka menyuruh untuk dibawa sekalian. Di hanggar kita bakar di pirolisis. Besok kalau sudah berhenti operasional, KSM infonya bayar untuk mengelola residu," sambung Aris. 

Mendekati waktu mesin pirolisis tidak diperbolehkan operasional. TPST Sumpiuh memaksimalkan pemusnahan residu dari pengolahan sampah. Keranjang-keranjang yang penuh residu, isinya segera dibakar. (fij)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: