Kiai Ma’ruf Sowan Mbah Moen

Kiai Ma’ruf Sowan Mbah Moen

SILATURRAHMI: Dari kanan, Mbah Moen, Kiai Ma’ruf Amin, dan Romahurmuzy di podium yang berada di kompleks ponpes Al Anwar kemarin sore. SAIFUL ANWAR/RADAR KUDUS REMBANG - Kiai Ma'ruf Amin, bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi, kemarin sowan ke pondok pesantren Al Anwar asuhan Kiai Maimoen Zubar di Sarang, Rembang. Selain kiai Maruf, sekitar dua jam lebih dulu, ketua umum PPP, Romahurmuzy lebih dulu tiba. Kiai yang juga ketua MUI itu tiba di Ponpes Al Anwar sekitar pukul 14.30. Mbah Moen, panggilan Kiai Maimoen Zubair beserta keluarga menyambut kedatangan Kiai Maruf beserta rombongan. Kedatangan bakal calon orang nomor dua se Tanah air diiringi drumband sepanjang memasuki gang ponpes. Setelah bercengkrama di ndalem, Kiai Ma’ruf diiringi Mbah Moen beserta Romahurmuzy itu kemudian keluar dan duduk di panggung yang telah disediakan. Bersama para hadirin, mereka kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars NU, Ya lal waton. Sambutan pertama dipersilakan kepada Mbah Moen selaku tuan rumah. Dalam sambutannya, kiai kharismatik itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran keduanya. Mengenai pencalonan diri Kiai Maruf sebagai bakal calon wakil presiden, Mbah Moen menyebut hal itu merupakan fardhu kifayah. ”Zamannya demokrasi ya harus diikuti. Dalam demokrasi, harus ada yang mencalonkan diri, dan itu fardhu kifayah,” terang dia. Mbah Moen kemudian menerangkan bahwa apa yang dia sampaikan bukan merupakan kampanye. Namun hanya menyamnpaikan isi hati. Dalam kesempatan itu, Mbah Moen juga mennerangkan mengenai silsilah ketua PPP, Romahurmuzy yang masih ada sambungan darah dari istrinya. Seusai sambutan kiai yang juga mustasyar PBNU itu, Romahurmuzy kemudian diminta Mbah Moen untuk menyampaikan tausiyah sebagai kiai. Roma-panggilan akrabnya pun menyampaikan ceramah dalam kesempatan itu. Dalam sambutannya, Roma salah satunya membahas tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang hari ini dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng yang adalah pasangan islami nasionalis. ”Dengan kemenangan di Jawa Tengah, pasangan nasionalis santri, bisa juga terwujud di wilayah yang lebih besar, pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang,” kata dia. Roma juga menyitir tokoh sufi, Imam Ghozali yang salah satunya disebut untuk menghadapi persoalan dunia dengan agama. Selain itu, Roma juga menerangkan masa Nabi Muhammad yang menjadi panglima perang. Sehingga, sekaligus menjadi tokoh besar agama, politik, bahkan pengusaha sukses. Setelah itu, Kiai Maruf mendapat kesempatan terakhir, yang disebut oleh pembawa acara untuk menyampaikan mauidhoh hasanah. Kiai yang khas dengan tampilan sarung yang dipakai hingga ke dada itu mengaku bahwa dia sebenarnya hanya ditunjuk saja oleh Mbah Moen. Bahwasanya, sebelum menjadi bagian dari tokoh yang diusulkan oleh PPP untuk mendampingi Jokowi di Pilpres mendatang, pencalonan dirinya sudah mendapat restu bahkan ditunjuk oleh Mbah Moen. ”NU tidak pernah minta jadi wakil, tapi kalau dibutuhkan, NU siap,” tegas rais syuriah PBNU berusia 75 tahun tersebut. Dalam kesempatan itu, kiai Ma’ruf menyampaikan salah satu program ekonomi yang bakal digaungkan nantinya yakni mengenai arus baru ekonomi. Bahwasanya jangan sampai sektor ekonomi dikuasai oleh konglomerat saja. Tetapi bisa merata ke semua kelompok masyarakat. Selain itu, dia juga memohon doa dan dukungan dalam pencalonan dirinya sebagai sebagai wakil presiden di Pilpres mendatang. Rombongan Kiai Ma’ruf meninggalkan kompleks Ponpes Al Anwar sekitar pukul 4 sore. Selanjutnya, bakal calon presiden pendamping presiden petahana, Joko Widodo itu dijadwalkan akan ziarah ke makam Sunan Kalijogo dan juga ke ponpes di Mranggen. (ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: