Ramadhan dan Bahasa Arab

Ramadhan dan Bahasa Arab

Masjid Aj Tajdid UMP--

Oleh : M. Asdi Nurkholis, Lc., M.Pd.
(Direktur D2 Bahasa Arab Ma'had Al Imam Malik UMP)

Bahasa Arab adalah bahasa umat Islam di seluruh dunia, Unesco menempatkannya sebagai bahasa internasional kedua dunia. Tentu kita lebih bangga dan harus merasa dimuliakan Allah dengan Bahasa Arab karena kita sebagai umat Islam tidak akan pernah bisa dilepaskan darinya. Allah telah memilih Bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci Al-Qur'an.

Allah berfirman "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab agar kalian memahami makna-maknanya". (QS. Yusuf 2)

Ya benar bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an agar kita memahami isi kandungannya.

Allah berfirman "Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS. Shad 29). Ditambah lagi Ramadhan adalah bulan istimewa dimana Allah menurunkan Al-Qur'an.

Allah berfirman "Bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pemisah (antara yang hak dengan yang batil)." (QS. Al-Baqarah 185)

Ramadhan adalah momentum untuk kita mempelajari Bahasa Arab melalui Al-Qur'an, dengan mencintainya dan wujud cinta kita kepadanya adalah jenaknya kita saat membacanya, bahkan lebih dari itu, kita disuruh oleh Allah untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap ayat yang kita baca.

Sejenak kita menengok pengaruh positif ayat-ayat Al-Qur'an dalam kehidupan orang-orang shalih sebelum kita; Suatu ketika Imam Abu Hanifah (Imam Madzhab Hanafi) menangis tersedu-sedu ketika membaca firman Allah "Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat lagi lebih pahit". (QS. Al-Qamar 46)

Beliau sangat mentadabburi peristiwa kiamat yang pasti akan terjadi begitu dahsyat dengan tanggungjawab personal.
Umar bin Abdul Aziz (Khalifah ke-5) pernah juga menangis dan tidak bisa melanjutkan bacaannya saking terharu akan dahsyatnya azab neraka, dalam firman Allah "Maka Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala" (QS. Al-Lail 14)

Ibunda kita Aisyah pernah meneteskan air mata ketika dibacakan firman Allah "Maka Allah memberikan karunia kepada kami (ampunan) dan memelihara kami dari azab neraka" (QS. Ath-Thur 27)

Lalu Aisyah berkata: "Ya Rabb karuniakanlah dan selamatkan aku dari siksa neraka" sambil menangis tersedu-sedu.
Begitu kuat pengaruh Al-Qur'an pada diri, karena Bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas dan paling banyak maknanya yang dapat menggerakkan jiwa, hati dan mampu meneteskan air mata bagi pembacanya, karenanya Allah menurunkan AlQur'an dengan bahasa yang paling mulia (Bahasa Arab), kepada Rasul yang paling mulia (Nabi Muhammad), melalui Malaikat yang paling mulia (Malaikat Jibril), di tempat yang paling mulia di muka bumi (Makkah Al-Mukarramah), dan diturunkan di bulan yang paling mulia yaitu bulan Ramadhan, maka Al-Quran sangat sempurna dari semua sisi.

Tunggu apalagi, kecuali memanfaatkan waktu Ramadhan untuk mentadabburi ayat-ayat AlQur'an dengan kefasihan bahasa Arabnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: