Lima Komoditas Ini Rawan Picu Inflasi di Purbalingga

Lima Komoditas Ini Rawan Picu Inflasi di Purbalingga

TEKAN HARGA: Sejumlah komoditi bahan makanan pokok saat disalurkan murah ke selain pasar, baru-baru ini.-Prokompim Setda Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pengendalian inflasi di saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri, terus dilakukan Pemkab PURBALINGGA. Ada 5 komoditi yang rawan memicu inflasi

Hal itu terungkap dalam High Level Meeting (HLM) bersama jajaran dan instansi lain, termasuk Bank Indonesia. Plh Bupati Purbalingga, Sudono ST MT saat memimpin acara, Kamis 14 Maret 2024.

Sudono menekankan agar 5 pangan strategis bisa terjaga ketersediaannya dan distabilkan harganya. "Komponen yang mengundang inflasi tinggi yaitu beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang serta cabai. Pokoknya itu nanti Dinperindag untuk menekan harga itu di pasaran," kata Plh Sudono.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin mengungkapkan stabilisasi harga tidak bermaksud untuk menurunkan harga rendahnya akan tetapi menjaga agar daya beli masyarakat terjangkau dan dari sisi produsen baik petani, peternak dan nelayan masih bisa mendapatkan keuntungan.

BACA JUGA:IPH Kabupaten Purbalingga Naik Harga Komoditas Mulai Mahal, Dinperindag Klaim Masih Wajar

BACA JUGA:Memasuki Bulan Ramadan, Harga Sejumlah Komoditas Sembako di Purbalingga Masih Tinggi

"Intervensi yang dilakukan pemerintah saat ini yaitu : menetapkan harga acuan pembelian baik di tingkat produsen atau Harga Pokok Penjualan (HPP), kemudian penetapan Harga Acuan penjualan ke tingkat Konsumen (HAK) penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), operasi pasar, subsidi sarana produksi padi dan sebagainya," paparnya.

Ia memaparkan saat ini harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat tengah mengalami peningkatan dibanding awal Januari 2024. Daging ayam ras meningkat dari Rp 35.000/kg menjadi Rp 40.800/Kg. Telur Ayam Ras juga meningkat dari Rp 26.500/kg menjadi Rp 31.000.

"Kenaikan harga ayam ini informasi dari para peternak karena harga pakan ternak terutama Jagung naik dari Rp 6.000 - 6.500/Kg sekarang mencapai Rp 9.500 - 10.000/Kg. Demikian harga bakal ayam (DOC) juga meningkat dari Rp 17.000 - 18.000 menjadi Rp 20.000 - 22.500," katanya.

Sedangkan terkait intervensi harga beras, sejumlah hal telah dilakukan. Salah satunya operasi pasar bekerjasama dengan Bulog dan Puspahastama, dimana tahun 2023 tersalur 298,8 ton, tahun 2024 baru tersalur 87 ton dengan target 700 ton. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: