5 Jenis Tes Kesehatan Mental yang Dijamin Akurat 100 Persen

Mengenal tentang jenis-jenis tes kesehatan mental yang sudah teruji dan dijamin akurat 100 persen-Pinterest -
Skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kesejahteraan mental yang lebih tinggi, sementara skor yang lebih rendah dapat menandakan adanya masalah kesehatan mental.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Tanda Adanya Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
BACA JUGA:8 Ciri-ciri Kesehatan Mental yang Baik
3. Kuesioner Resiliensi (Connor-Davidson Resilience Scale, CD-RISC)
Kuesioner Resiliensi atau yang juga dikenal sebagai Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), adalah sebuah alat tes penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat resiliensi seseorang.
Resiliensi merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengatasi tantangan, stres, atau peristiwa traumatis yang pernah mereka alami dalam hidup.
CD-RISC terdiri dari 25 pertanyaan yang dirancang untuk mengevaluasi berbagai aspek resiliensi, termasuk ketahanan mental, kemampuan untuk menjaga ketenangan dalam situasi sulit, kemampuan untuk mengatasi kesulitan, dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan.
Responden diminta untuk menilai sejauh mana mereka setuju dengan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan resiliensi tersebut.
4. Skala Pengukuran Kecanduan Internet (Internet Addiction Test, IAT)
Skala Pengukuran Kecanduan Internet (Internet Addiction Test, IAT) adalah alat tes penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat kecanduan internet seseorang.
Kecanduan internet adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan kontrol terhadap penggunaan internet, yang dapat menyebabkan dampak negatif pada kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan mereka.
BACA JUGA:Manfaat Vakum Media Sosial Bagi Kesehatan Mental yang Lebih Sejahtera
BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja, Pentingnya Perhatian Terhadap Kesejahteraan Jiwa
IAT terdiri dari sejumlah pernyataan yang dirancang untuk mengevaluasi perilaku penggunaan internet yang mungkin menandakan kecanduan.
Pernyataan-pernyataan tersebut mencakup aspek-aspek seperti kecemasan atau kegelisahan jika tidak memiliki akses internet, kebutuhan untuk meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan online, dan dampak negatif penggunaan internet terhadap kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: