Kurangi Gula, Raih Predikat Takwa

Kurangi Gula, Raih Predikat Takwa

dr. M Fadhol Romdhoni MSi--

Oleh: dr. M Fadhol Romdhoni MSi

  • Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Dokter Klinik UMP Tambaksari, Purwokerto

Menurut data kemenkes RI, sebanyak 28,7% masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula berlebihan dimana batas normalnya 50 gram (4 sendokmakan) per hari. Hal tersebut berkorelasi positif dengan angka kejadian diabetes melitus tipe 2 di Indonesia dari 1,5 permil pada tahun 2013 meningkat menjadi 2 permil pada tahun 2018.

Perilaku dan makan berlebihan telah dilarang oleh Allah seperti yang terdapatdalam Alquran surat Al Arofayat 31, “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. 

Konsumsi gula berlebihan umumnya tidak disadari oleh masyarakat. Gula merupakan hasil dari pemecahan karbohidrat/pati, dimana zat tersebut umumnya terdapat pada tepung, makanan kemasan, minuman kemasan, dan makanan olahan/gorengan yang dibalut tepung. Sebagai contoh, satu potong donat cokelat mengandung sekitar 1,5 sendok makan gula, kemudian dalam segelas minuman bersoda mengandungs ekitar 2,5 sendok makan gula. Konsumsi sepotong donat dan minuman soda saja sudah memenuhi batasan konsumsi gula, yaitu, 4 sendok makan atau 50 gram per hari.

Akibat dari konsumsi gula berlebihan tersebut dapat menyebabkan obesitas maupun penyakit degeneratif di mana penyakit-penyakit tersebut akan dapat mempengaruhi kualitas hidup yang pada akhirnya akan mengganggu dalam beribadah kepada Allah SWT. 

Di bulan ramadan ini merupakan waktu yang tepat untuk mengendalikan asupan gula. Konsumsi gula tetaplah penting dan dibutuhkan oleh tubuh, namun tidak baik bila berlebihan. 

Ketika berbuka puasa dianjurkan untuk konsumsi kurma. Menurut artikel yang ditinjau oleh dr. Fadhli Rizal Makarim pada 15 April 2020, dikutip dari International Journal of Food Sciences and Nutrition, kurma yang kaya nutrisi bisa dikonsumsi untuk membantu mendapatkan kembali energi yang hilang. 

Kurma sebagai menu buka puasa baik dikonsumsi bersama dengan air mineral hangat karena membantu menghindari makan berlebihan. Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition Review mengungkapkan kurma memiliki kandungan serat yang larut dan tidak larut, serta banyak asam amino yang bermanfaat yang dapat merangsang pencernaan makanan dan memastikan saluran pencernaan bekerja dengan optimal. 

Serat juga dapat membantu meringankan berbagai gangguan pencernaan.Bagi penyintas gangguan jantung, mengonsumsi kurma juga mendatangkan banyak manfaat. Dilansir dari penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry yang menyimpulkan, mengonsumsi kurma efektif untuk mengurangi kadar trigliserida dan stresoksidatif yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan penumpukan plak lemak pada bagian arteri.

Dengan memperhatikan takaran makanan yang dikonsumsi, insyaallah dapat memelihara kesehatan tubuh sehingga lancar dalam menjalankan ibadah di bulan ramadan tahun ini, dan semoga dapat menggapai predikat takwa sebagaimana tujuan dari perintah puasa ramadan yang tercantum dalam surat Al Baqoroh di akhir ayat 183: “….agar kamu bertakwa”. WallahuA'lamBishawab. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: