Harga di Pasaran Naik, Operasi Pasar Sudah Gelontorkan Beras Sebanyak 72 Ribu Kg Sejak Awal Januari 2024

Harga di Pasaran Naik, Operasi Pasar Sudah Gelontorkan Beras Sebanyak 72 Ribu Kg Sejak Awal Januari 2024

Operasi pasar beras yang dilaksanakan di Pasar segamas.-ADITYA/RADARMAS -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten PURBALINGGA bekerjasama dengan Perum Bulog, sudah menggelontorkan beras untuk operasi pasar (OP), sebanyak 72 ribu kilogram (Kg).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinperindag Kabupaten Purbalingga Johan Arifin kepada Radamas, Selasa, 27 Februari 2024. "Kamu sudah melaksanakan OP beras pada tahun 2024 ini. OP beras dilaksanakan mulai bulan Januari hingga Februari ini," katanya.

Dia menjelaskan, total sudah 72 ribu kilogram beras yang digelontorkan Dinperindag bersama dengan Perum Bulog. "OP beras kami laksanakan si 19 pasar rakyat atau tradisional yang ada di Kabupaten Purbalingga," tambahnya.

Dia menambahkan, OP beras dudah dilakukan sejak Februari tahun 2023 lalu, bekerjasama dengan Perum Bulog. "Sampai bulan Februari 2024 ini,OP beras masih berlangsung," tambahnya.

BACA JUGA:Harga Beras di Tingkat Penggilingan Padi Ikut Naik

Diungkapkan, sasaran OP beras adalah pedagang pasar rakyat. Selama tahun 2023 lalu, total sebanyak 298.800 kilogram beras sudah digelontorkan untuk OP di kabupaten Purbalingga.

Terkait harga beras di pasaran, Johan mengungkapkan, saat ini berkisar antara Rp 16.500 hingga Rp 17 ribu per kilogram. "Harga beras di pasaran baik jenis medium atau premium, di pasaran tinggi," lanjutnya.

Dia memprediksi harga beras di pasaran akan normal setelah musim panen tiba, yakni sekira bulan April. Sebab, saat itu stok beras di pasar terpenuhi dari hasil panen, maka hampir dipastikan harga mulai turun.

"Sekarang di ruang saya (Dinperindag, red), sudah dilakukan rapat koordinasi Dinperindag, Bulog dan Unsur Polres Purbalingga. Yakni, membahas terkait stok dan pengawasan stok di beberapa toko modern dan distributor beras," jelasnya.

BACA JUGA:Tahun Ini Pemkab Purbalingga Targetkan Surplus Beras 10 Ribu Ton

Diketahui, sejak awal tahun 2024 ini, di Kabupaten Purbalingga harga beras terus merangkak naik. Kenaikan harga disebabkan tingginya permintaan masyarakat. 

Namun, terjadi keterlambatan masa panen akibat efek fenomena el nino. Musim kemarau yang panjang pada tahun lalu, membuat petani menunda masa taman. Petani baru mulai menanam padi, sejak Oktober tahun lalu atau saat hujan mulai turun. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: