Tak Ada Biaya, Balita Luka Bakar Dibawa Pulang

Tak Ada Biaya, Balita Luka Bakar Dibawa Pulang

LUKA BAKAR - Balita yang menderita luka bakar ini terpaksa dibawa pulang. FOTO : ALI/RADARMAS PURWOKERTO- Separoh lebih bagian kepala Hafid Muhammad Ramadhan tertutup perban. Kedua tangan bayi berumur 2 tahun itu juga tertutup perban. Bocah tak berdosa itu mengalami luka bakar saat bermain. Kini, entah seberapa sakit yang mesti ditanggung Hafid. Orang tua Hafid, Ragil-Warsinah terpaksa membawa buah hatinya pulang dari Rumah Sakit Islam Purwokerto, kemarin Alasannya klasik. Mereka tak punya biaya. Ayah Hafid, Ragil menuturkan, anaknya itu mesti menjalani operasi kulit. "Tapi kami mampunya paling bayar seperempat saja," kata dia, semalam. "Biaya operasinya saja Rp 2,3 juta. Tadinya pihak RS kasih harga Rp 4,9 juta. Kami berusaha nego," tutur dia di rumahnya. Tapi bukan hanya biaya operasi yang mesti ditanggung Ragil. Dia pun kebingungan untuk membayar biaya menginap senilai Rp 225 ribu per hari. Belum termasuk biaya tebus resep dokter dan lainnya. "Saya belum tahu jumlahnya sekarang total jadi berapa. Paling saya tinggalkan KTP dulu di RS, dan berusaha melunasi selanjutnya," kata Ragil. Dia menuturkan, putranya itu sudah dirawat selama tiga hari di RSI Purwokerto. Sebagai tukang batu, Ragil mengaku jika penghasilannya tidak mampu membiayai tingginya biaya rumah sakit. Istrinya bekerja serabutan. Namun, penghasilan istrinya yang tak menentu itu juga tiada lagi karena mesti mengurus Hafid. "Istri di rumah merawat Hafid karena memang masih bayi dan belum bisa ditinggal lama," kata warga jalan Pesarean, Martadirejan, RT 04 RW 03. Rejasari, Kecamatan Kalibogor ini. Ragil mengatakan, istrinya sudah memiliki BPJS kesehatan. Kakak Hafid atau putra pertama Ragil juga sudah. Namun, Hafid belum memiliki BPJS Kesehatan. Sewaktu proses kelahiran, mereka menggunakan KIS. " Saya kira karena dulu pakai KIS, jadi terjamin, " kata dia. Dia berharap, pihak rumah sakit bersedia memberi keringanan biaya lagi. Tidak hanya pemotongan biaya operasi. Dia berharap putranya dapat dirawat dengan layak di rumah sakit sampai kondisinya siap ntuk rawat jalan. "Ya diringankan kembali. Operasi kulit hari Selasa lalu. Di bagian muka dan tangan. Hafid menderita luka bakar saat bermain," katanya Sebelumnya, sore kemarin, Radarmas sempat berusaha meliput Hafid di RSI Purwokerto. Namun, pihak RSI Purwokerto melarang, meskipun orang tua Hafid mengijinkan. Alat komunikasi pun sempat diminta dengan alasan akan menghapus rekaman visual. Salah seorang satpam RSI Purwokerto juga mengusir Radar Banyumas setelah dihubungi petugas RSI Purwokerto yang dimintai ijin Radarmas untuk meliput Hafid. "Saya minta hapenya, dan hapus semua yang tadi direkam, " kata satpam RSI Purwokerto tersebut kepada Radar Banyumas. (hkm/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: