Padi Varietas Baru Harus Dipersiapkan tetapi Petani Pemulia Langka
Peneliti Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) Pusat Riset Tanaman Pangan memantau lahan rakit galur untuk menghasilkan tanaman padi varietas baru milik petani mandiri di Kemranjen.-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Keberadaan petani pemulia mandiri yang berusaha merakit galur untuk menghasilkan tanaman padi varietas baru masih langka. Padahal, varietas baru tetap harus dipersiapkan.
"Petani pemulia masih sangat jarang. Sebab, perlu konsistensi dan ketekunan serta butuh proses panjang," kata Peneliti Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) Pusat Riset Tanaman Pangan, Untung Susanto.
Minimnya petani pemulia mandiri juga dipicu oleh biaya besar mencapai ratusan juta. Sebab, hasil rakit galur yang potensial dan dikembangkan lebih lanjut harus melalui serangkaian pengujian.
Pengujian untuk bisa dilepas menjadi varietas resmi yang dapat dipasarkan bahkan tidak sembarangan. Seleksi ketat untuk menghasilkan produk mutu terjamin sebagai perlindungan konsumen.
BACA JUGA:Setelah Serangan Tikus, Tanaman Padi di Karangpetir Diserang Hama Burung
BACA JUGA:Menggali Makna dan Keunikan Tradisi Mimiti Pari, Ritual Sebelum Panen Padi di Banyumas
"Dipersiapkan varietas baru karena tantangan zaman yang berkembang, tuntutan produktivitas, ketahanan terhadap hama dan kandungan gizi," jelas Untung.
Lebih lanjut, Untung menyampaikan hampir semua varietas baru yang tercipta dari hasil teknik konvensional. Tingkat keberhasilan teknik konvensional terbilang tinggi.
Sementara itu, petani pemulia mandiri yang ada di Kabupaten Banyumas yaitu Arif Rokhman asal Karangjati Kecamatan Kemranjen. Ia merakit galur sejak 2014 silam.
Pemuliaan tanaman padi untuk menghasilkan varietas baru yang dilakukan Arif juga melalui teknik konvensional. Lantaran biaya tinggi untuk serangkaian tahap pengujian, ia belum mampu.
"Varietas baru yang saya hasilkan dipasarkan di kalangan sendiri," ujar Arif.
Oleh karena itu, petani pemulia mandiri berharap adanya kolaborasi dari pihak terkait baik pemerintah maupun pihak ketiga. Sehingga dapat mengetahui potensi untuk pengembangan lebih lanjut varietas baru yang dihasilkan. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: