Debit Air Tinggi, Warga Tetap Nekat Jaring Ikan Dekat Bendung Slinga

Debit Air Tinggi, Warga Tetap Nekat Jaring Ikan Dekat Bendung Slinga

Banjir : Tepian Sungai Klawing di Bendung Slinga yang tetap nekat digunakan penjala ikan saat banjir.-Amarullah Nurcahyo/RADARMAS-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Beberapa pencari ikan dengan jaring maupun pemancing sampai saat ini masih nekat menjaring ikan persis di aliran bawah bangunan Bendung Slinga, Kaligondang. Padahal sudah ada papan larangan yang dipasang dekat area itu.

Jika nekat, maka berbahaya karena penghujan ini, debit air meningkat signifikan. Meski begitu, warga setempat mengungkapkan sudah terbiasa.

"Kami hanya mengingatkan, jika aliran sangat ekstrem, jangan nekat masuk ke air dekat Bendung. Bisa terseret pusaran arus," kata Kepala Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari, Kamis 8 Februari 2024.

Sungai Klawing yang melintas di desanya itu diakui dipenuhi ikan lembutan. Warga hampir setiap hari mendapatkan puluhan kilo. Sehingga mereka seakan mengabaikan keselamatan.

BACA JUGA:Debit Bendung Slinga Mulai Turun, Ini Dampaknya

BACA JUGA:Revitalisasi Bendung Slinga, Irigasi Sekunder dan Tersier Butuh Penyesuaian

"Alhamdulillah belum pernah terjadi kecelakaan hanyut karena aktifitas mereka. Jangan sampai. Karenanya, imbauan dan peringatan tak kurang diberikan," tambahnya.

Salah seorang pemancing dekat bendung, Sulistio mengatakan, para penjaring ikan itu justru turun saat debit aliran air sedang besar. Bahkan sampai Nyilem (menyelam, red) saat jaringnya tersangkut di bawah.

“Saya sendiri sebagai pemancing akan menjauh dan naik ke bendung saat Sungai Klawing terlihat mulai banjir. Namun para penjaring ikan dengan santai tetap di tengah dan kadang berjalan menyusuri beberapa bangunan di bawah yang sedang dialiri arus kencang,” imbuhnya.

Haryanto, salah satu pengunjung yang melintas bendung setiap hari mengatakan kerap melihat tukang jala ikan. Sepertinya mereka sudah terbiasa. 

BACA JUGA: Debit Hulu Sungai di Purbalingga Meninggi dan Jalan Protokol Tergenang

"Mungkin warga setempat, jadi berani. Karena tahu kondisi arus yang aman," katanya.

Data dari DPU PR Purbalingga, panjang saluran kurang lebih 15 kilometer. Jumlah itu membutuhkan lahan yang tidak hanya di satu kecamatan, namun kecamatan lain juga terdampak. Sedikitnya 22 desa di 5 kecamatan terdampak pembebasan lahan kebutuhan pengembangan DI Slinga saat itu. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: