Jumlah Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Pekuncen I Sangat Kurang
Kepala Puskesmas Pekuncen I (paling kiri) mengusulkan adanya penambahan SDK kesehatan tahun ini khususnya untuk dokter dan bidan.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyuma-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebagai puskesmas rawat inap, Puskesmas Pekuncen I saat ini mengalami kekurangan Sumber Daya Kesehatan (SDK).
Kepala Puskesmas Pekuncen I, dr Dewi Astuti mengatakan, bulan depan jumlah dokter di Puskesmas Pekuncen I tinggal dua orang. Satu dokter lainnya diterima sebagai Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) di Lumbir. Kebutuhan saat ini semua pasien ingin mendapat pelayanan kesehatan langsung dari dokter sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Persalinan dan ultrasonografi (USG) juga saya sendiri yang mengampu. Harus lari kesana-kemari saat jam-jam pelayanan USG di hari Senin dan Kamis," katanya.
Puskemas Pekuncen I sebagai puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) 24 jam untuk tahun lalu sebenarnya jumlahnya sudah sesuai. Namun, karena ada bidan Puskesmas Pekuncen I yang diterima PPPK di puskesmas lain, tahun ini mengalami kekurangan dua bidan. Terlebih perkembangan sekarang dalam menolong persalinan harus ditangani empat tangan.
BACA JUGA:Puskesmas Pekuncen I Usul Pembangunan Pustu di Desa Semedo
BACA JUGA:Tahun Depan, Puskesmas Pekuncen I dan Kembaran I Bakal Direlokasi
"Padahal untuk menjadwal piket orangnya sudah pas. SDK untuk puskesmas kami sangat kurang khususnya untuk dokter dan bidan," terang dia.
Adapun dengan kekurangan SDK tersebut, dirinya dalam pertemuan dengan Penjabat Bupati Banyumas Januari lalu sudah memohon kepada Pemkab Banyumas untuk SDK dapat ditambah tahun ini. Jika SDK di puskesmas tidak kunjung ditambah, kaitannya dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka aduan melalui Whatsapp yang masuk bisa semakin banyak.
"Kalau lima menit saja pelayanan menunggu, pasien mulai kesal. Masyarakat menanyakan apa kerja dokter padahal kami pun tidak diam tetapi karena jumlah SDK terbatas jadi pelayanan agak lambat," pungkas Dewi. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: