Pemilahan Sampah Tingkat Rumah Tangga Hanggar Ajibarang Kulon Tidak Jalan

Pemilahan Sampah Tingkat Rumah Tangga Hanggar Ajibarang Kulon Tidak Jalan

Sempat rusak, pinjaman mesin pencacah plastik ke KSM Jibaku Bersih hanggar Desa Tipar Kidul sudah dapat menyala, Selasa (30/1).-Yudha Iman Primadi/Radar Banyuma-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penanganan sampah mandiri di tingkat desa dengan membuat hanggar, tidak berjalan mulus. Sebab kesadaran masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga belum berjalan.

Pantauan Radarmas, Selasa (30/1), tiga bulan beroperasi sampah di hanggar Desa Ajibarang Kulon semakin menumpuk. Meminimalisir menggunungnya sampah, di hanggar sudah datang pinjaman alat pencacah anorganik dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yang dipinjam oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Jibaku Bersih.

Ketua KSM Jibaku Bersih, Joko Prayitno mengakui, pemilahan sampah antara organik dan anorganik di tingkat rumah tangga tidak jalan. Sampah masyarakat yang masuk ke hanggar belum dipilah, sehingga menyulitkan dalam proses pengelolaanya.

"Pemilahan tidak jalan dan sampah yang masuk karena tidak maksimal dalam pengelolaannya maka menumpuk," katanya.

BACA JUGA:Fungsi Hanggar Sampah di Desa Banteran, Wangon Dinilai Belum Maksimal

BACA JUGA:Pemilahan Sampah Ke Hanggar Ajibarang Kulon Belum Optimal

Dengan terjadinya penumpukan sampah, Joko meminta pinjaman mesin pencacah anorganik. Atas permintaan tersebut, dari DLH Banyumas mulai bulan ini meminjamkan mesin pencacah sampah anorganik, yang sebelumnya dipakai di Karanglewas. Sempat mengalami kerusakan, setelah dilakukan perbaikan mesin tersebut saat ini sudah hidup kembali.

"Melihat sampah yang terus menumpuk saya inisiatif meminta dipinjamkan mesin pencacah sampah. Alhamdulillah dipinjamkan DLH dari Karanglewas," terang dia.

Adapun selama tiga bulan beroperasi, pendapatan dari iuran sampah per bulan Rp 10,5 juta dari target sekitar Rp 12 juta dengan pelanggan sebanyak kurang lebih 600 rumah. Pendapatan tersebut selain untuk membayar honor sebelas pengurus KSM juga dipakai membiayai bahan bakar solar untuk mesin pencacah sampah anorganik.

"Pengeluaran untuk solar belum tahu karena mesin belum lama dipinjamkan. Kalau honor pengurus KSM jelas minim sekali," pungkas Joko. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: