BSI Gelar Seminar Nasional Pendidikan

BSI Gelar Seminar Nasional Pendidikan

Pembicara kedua penuh semangat dalam memaparkan materi seminar. (Yudha/Radar Banyumas) PURWOKERTO - Menyongsong era transformasi kampus ke literasi digital, AMIK BSI Purwokerto menggelar seminar nasional pendidikan bertemakan BSI digination, Kamis (2/8) bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (APTIKOM). Bertindak sebagai pembicara seorang pakar IT, praktisi, dosen STMIK Nusa Mandiri dan Ketua APTIKOM Jakarta, Dr Mochamad Wahyudi MM MKom dan Direktur Bidang Kemahasiswaan, Suharyanto MKom dengan moderator Ina Maryani. Panitia seminar, Vadlya Maarif, M.Kom mengatakan tujuan pertama diadakannya seminar kali ini agar mahasiswa BSI Purwokerto lebih siap menghadapi revolusi industri 4.0. Jika mahasiswa tidak siap dengan revolusi tersebut bukan tidak mungkin akan tereliminasi dari peradaban. "BSI sudah berbasic digital semuanya online. Kita coba transformasikan kembali menghadapi revolusi tersebut," katanya. Vadlya menjelaskan semua mahasiswa BSI Purwokerto dibimbing mengunakan media digital. Perkuliahan tidak semuanya harus bertatap muka tapi lebih ke online. "Jadi mahasiswa kuliah tidak melulu di kampus," terang dia. Dirinya melanjutkan sebenarnya BSI sudah menerapkan perkuliahan online sejak 2001 dan saat ini sayap tersebut semakin dilebarkan. BSI juga sudah bekerja sama secara online dengan beberapa bank nasional, ujian online dan seluruh sistem yang ada di BSI berjalan dengan sistem online. "2019 BSI akan menjadi universitas dengan pusatnya di Jakarta dan Jawa Barat," pungkas Vadlya. Dr Mochamad Wahyudi MM M.Kom selaku pembicara pertama mengatakan di Indonesia era digital sudah terjadi dan tidak bisa dihindari. Mahasiswa harus siap karena muncul pekerjaan-pekerjaan baru di golongan pekerjaan bidang IT. Untuk saat ini saja sudah lebih dari 300 golongan pekerjaan hadir dari bidang tersebut. Sementara itu, pembicara kedua Suharyanto MKom mengatakan revolusi industri merupakan sesuatu yang harus dihadapi dengan kemajuan teknologi dan sebaliknya bukan untuk berhenti inovasi. "Jangan mudah berpuas diri dengan kondisi saat ini," ingat dia. (adv/yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: