Hamil Muda Tetap Puasa? Ini Risikonya

JAKARTA - Puasa tinggal menunggu sehari lagi. Apakah Anda atau pasangan Anda yang sedang hamil muda memutuskan ikut berpuasa? Menurut dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Muhammad Fadli, SpOG, ada risiko tertentu yang bisa terjadi pada mereka yang puasa di trisemester pertama kehamilan. Risiko yang dimaksud, menurut dokter Fadli, merujuk pada sebuah studi, adalah risiko bayi terlahir kecil. "Menurut studi ada risiko 1,5 kali lipat bayi terlahir kecil, apabila (sang ibu) berpuasa di trimester pertama," kata dr. Muhammad Fadli SpOG, seperti dikutip dari Antara News. Trimester pertama itu, kata dokter Fadli, adalah ketika kandungan di bawah usia 14 minggu. Pada masa ini, keluhan yang kerap dilaporkan ibu hamil tidaklah menyenangkan. "Pada usia kehamilan ini tidak begitu nyaman, rasa mual dan muntah," kata dokter Fadli dalam sebuah penyataannya. Tri semester pertama lanjut dokter Fadli, adalah mereka dengan usia kehamilan 0 minggu sampai 13 minggu. https://radarbanyumas.co.id/ini-sob-takjil-nikmat-dan-sehat-untuk-buka-puasa/ Di masa ini, organ janin seperti jantung, sistem saraf pusat, mata, organ genitalia dan lainnya sedang terbentuk di dalam kandungan. Ia melanjutkan, jika trisemester pertama ini, merupakan masa paling krusial bagi perkembangan janin. Ini trimester krusial bagi perkembangan janin. Selain di atas, ada pula keluahan lain yang umumnya dilaporkan ibu hamil pada usia kehamilan muda ini. Selain suka mual dan muntah, pendarahan dalam skala kecil hingga berat, pun bisa terjadi. Pada kasus pendarahan, ibu hamil sangat dianjurkan mendapatkan perawatan medis di RS. Mengutip temuan ahli yang dirilis pada BMC Pregnancy and Childbirth tiga tahun lalu, pada trisemester kedua, pada usia kehamilan 13 hingga 26 minggu, ibu hamil biasanya sudah akan lebih nyaman dengan kondisinya. Berpuasa di trisemester kedua, menurut dokter Fadli ibu hamil mendapatkan benefit sehatnya, yakni menurunkan risiko ibu hamil terkena diabetes yang dipicu kehamilan. (FIN/ali)

Sumber: