Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Menurut Ajaran Islam
![Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Menurut Ajaran Islam](https://radarbanyumas.disway.id/upload/b5975532cae2eea62946a58ac2532304.jpg)
Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun Menurut Ajaran Islam-Dream.co.id-
3. Memberikan Tindakan Nyata
Memahami bahwa anak usia 2 tahun memiliki keterbatasan dalam memori, penting untuk menerapkan kebiasaan baik melalui tindakan nyata. Sebagai contoh, sobat dapat secara rutin mengajak anak ke masjid. Dengan mengenalkan rumah Allah sejak dini, kita memberikan anak pengalaman positif yang akan tertanam dalam memori mereka.
Mengajak anak secara berkala ke masjid bukan hanya mendidik spiritualitas, tetapi juga menciptakan kenangan yang positif. Aura kesejukan masjid dan atmosfer yang sakral akan memberikan kesan mendalam pada anak, bahkan dalam keterbatasan memorinya.
Selain membawa anak ke masjid, sobat dapat mengajarkan praktek sholat secara sederhana di rumah. Mengenalkan gerakan sujud, takbir, dan langkah-langkah sholat lainnya secara praktek akan membantu anak memahami ritual ibadah secara langsung.
Ketika mengajarkan akhlak yang baik, penting bagi sobat untuk menjadi contoh yang baik pula. Sebagai role model, perilaku dan perkataan sobat menjadi landasan moral bagi anak. Akhlak yang baik dari sobat akan membentuk pola pikir anak saat mereka tumbuh dewasa.
BACA JUGA:Jenis-Jenis Parenting Untuk Mendidik Anak
BACA JUGA:10 Cara Mendidik Anak Untuk Lebih Sabar Sejak Dini
4. Mencontohkan Bicara yang Baik
Dalam mendidik anak usia 2 tahun ke atas, penting untuk menghindari perilaku kasar seperti membentak. Bicara yang halus memiliki dampak positif pada tumbuh kembang anak, sementara perilaku membentak dapat menciptakan ketakutan dan berpengaruh negatif.
Saat anak melakukan kesalahan, tegur dengan kata-kata yang santun. Penggunaan kata-kata yang positif dan bijaksana dapat membantu anak memahami kesalahannya tanpa menimbulkan ketakutan.
Membentak anak dapat menciptakan suasana yang tidak aman dan membuatnya takut. Sebaliknya, dengan bicara yang lembut dan penuh pengertian, anak akan lebih terbuka untuk memahami arahan dan perbaikan yang diberikan.
Selain memberikan teguran, berikan pemahaman mengenai kesalahan anak. Jelaskan dengan lembut mengapa suatu tindakan dianggap salah dan berikan alternatif yang lebih baik. (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: