Pemerintah Banjarnegara Intensif Tangani Anak Tidak Sekolah, Berbagai Faktor Jadi Pemicu

Pemerintah Banjarnegara Intensif Tangani Anak Tidak Sekolah, Berbagai Faktor Jadi Pemicu

Staf ahli Bupati bidang pemerintahan, hukum, dan poltik, Sila Satrianan saat mengunjungi salah satu anak putus sekolah di Banjarnegara.-PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Daerah Banjarnegara intensif melakukan upaya untuk menangani anak tidak sekolah (ATS) di wilayahnya.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Sila Satriana, menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengembalikan semangat belajar kepada anak-anak yang putus sekolah. Hal ini disampaikan saat mengunjungi salah satu ATS di Banjarnegara.

“Kami akan terus berusaha mendorong anak-anak tidak sekolah di Banjarnegara untuk kembali bersemangat menempuh pendidikan melalui program ‘Mayuh Sekolah Maning,’” ujar Sila Satriana.

Menurut Sila, masalah anak tidak sekolah di Banjarnegara disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan informasi dari orang tua dan ATS, penyebab utama meliputi kendala ekonomi, kurangnya minat belajar, perundungan (bullying), dan pernikahan dini. 

BACA JUGA:Koalisi Banjarnegara Maju Mulai Bergerak, Empat Partai Siap Bergabung

BACA JUGA:Tiket Dieng Culture Festival 2024 Ludes Sebulan Sebelum Acara

“Oleh karena itu, kami mengajak orang tua, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberikan semangat kepada anak-anak putus sekolah agar mereka mau kembali ke sekolah,” lanjutnya.

Dalam kunjungannya ke Desa Pucung Bedug dan Desa Petir di Kecamatan Purwanegara, tim menemukan tujuh anak yang tidak bersekolah. Dari jumlah tersebut, enam anak bersedia kembali menempuh pendidikan melalui program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Kami sangat berterima kasih kepada Unicef yang telah mendampingi kami mengunjungi dan memberikan motivasi kepada anak-anak tidak sekolah,” tambah Sila.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Banjarnegara, Noviyanto Kusumawijaya, AP, mengungkapkan bahwa berdasarkan data ATS di Kabupaten Banjarnegara, saat ini tercatat ada 5.729 anak tidak sekolah yang tersebar di 20 kecamatan.

“Tim yang terdiri dari Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Baperlitbang, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengunjungi empat desa secara sampling, yaitu Desa Bandingan Kecamatan Rakit, Desa Mertasari, Desa Pucung Bedug, dan Desa Petir Kecamatan Purwanegara,” jelas Noviyanto, Senin (22/7).

Tim memberikan arahan kepada anak-anak dan orang tua mereka untuk kembali bersekolah. Pemerintah daerah akan memberikan solusi melalui program PKBM dan pendidikan lainnya. “Kami berharap masalah ATS ini dapat diselesaikan di Banjarnegara. Anak-anak ini akan kami arahkan ke sekolah formal maupun non-formal dan nantinya kami berikan bantuan,” tutup Noviyanto.

Dengan berbagai langkah ini, diharapkan jumlah ATS di Banjarnegara dapat berkurang signifikan dan anak-anak bisa kembali mendapatkan pendidikan yang layak. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: