Mengenal Benteng Van der Wijck, Tempat Bersejarah dengan Nuansa Eksotis di Kebumen

 Mengenal Benteng Van der Wijck, Tempat Bersejarah dengan Nuansa Eksotis di Kebumen

Benteng Van der Wijck-Instagram @pilotdroneindonesia-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Benteng Van der Wijck, sebuah bangunan peninggalan Belanda di wilayah Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, saat ini telah diubah menjadi destinasi wisata sejarah yang sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. 

Baca artikel ini untuk menemukan informasi seputar sejarah dan evolusi Benteng Van der Wijck, daya tarik wisata yang dimilikinya, harga tiket masuk, serta lokasi dan rute menuju ke sana.

Sejarah Benteng Van der Wijck

Benteng Van der Wijck telah berdiri selama berabad-abad. Namun, masih terdapat perbedaan pendapat mengenai tahun pasti pendiriannya.

Menurut buku "Benteng" yang ditulis oleh Teguh Purwantari pada tahun 2023, disebutkan bahwa struktur ini sudah berdiri sejak tahun 1818 dan awalnya berfungsi sebagai kantor VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) untuk keperluan perdagangan.

BACA JUGA:Pandan Kuning Park, Wisata Baru dengan Konsep Mini Dufan di Kebumen

BACA JUGA:7 Daya Tarik Pantai Gebyuran Kebumen, Surga Pantai Selatan yang Jarang Diketahui

Baru pada periode Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830), kantor VOC tersebut diubah fungsinya menjadi benteng pertahanan dan markas militer Belanda. Hal ini merupakan bagian dari sistem Benteng Stelsel yang berhasil membatasi gerak Pangeran Diponegoro, sehingga akhirnya Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap.

Menurut catatan Peter Carey dalam bukunya "Percakapan dengan Diponegoro" yang diterbitkan pada tahun 2022, Benteng Stelsel diperkenalkan oleh De Kock sebagai strategi perang baru. Benteng ini dipimpin oleh Frans David Cochius dan dikenal sebagai Fort Cochius atau Benteng Cochius.

Benteng ini kemudian dijadikan Pupillen School atau sekolah militer khusus untuk keturunan Belanda. Nama Benteng Cochius kemudian diubah menjadi Benteng Van der Wijck, mengambil nama dari Jenderal militer Belanda yang menggantikan Frans Cochius sebagai Komandan KNIL.

Saat Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia, Benteng Van der Wijck digunakan sebagai tempat latihan tentara PETA (Pembela Tanah Air). Setelah kemerdekaan, dalam Agresi Militer Belanda, benteng ini kembali dikuasai oleh Belanda dan dijadikan markas pertahanan.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Pantai Pecaron Kebumen yang Membuatnya Wajib Dikunjungi!

BACA JUGA:Green Surumanis Cottage, Penginapan Eksklusif dan Estetik di Tepi Pantai Kebumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: