Siswa SD di Ujung Gagak, Cilacap Harus Lewati Jembatan Rusak ke Sekolah, Ini Penjelasan Kades Ujung Gagak

Siswa SD di Ujung Gagak, Cilacap Harus Lewati Jembatan Rusak ke Sekolah, Ini Penjelasan Kades Ujung Gagak

BPBD Cilacap, Camat serta Dinas Terkait melakukan assesment jembatan bambu yang rusak di Desa Ujung Gagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Senin (15/1/2024).-JUWADI UNTUK RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Adanya murid sekolah dasar yang meniti jembatan bambu yang sudah rusak di Desa Ujung Gagak, Kecamatan Kampunglaut, Kabupaten CILACAP, membuat kepala desa setempat angkat bicara.

Kepala Desa Ujung Gagak, Juwadi kepada Radarmas mengatakan, lokasi jembatan berada di Dusun Cibereum. Jembatan bambu tersebut menjadi fasilitas penghubung utama yang digunakan warga setempat.

"Jembatan itu satu-satunya, dan digunakan warga Dusun Cibereum. Saat ini kondisinya sudah miring dan rusak," katanya, Selasa (16/1/2024).

Menurutnya, warga Dusun Cibereum khususnya anak sekolah, terpaksa menggunakan jembatan tersebut karena merupakan akses terdekat menuju sekolah mereka.

BACA JUGA:Miris, Pelajar di Kampung Laut, Cilacap Harus Lewat Jembatan yang Hampir Roboh Untuk Berangkat Sekolah

BACA JUGA:Bertandang ke Kandang Persekat Tegal, PSCS Cilacap Bertekad Meraih Kemenangan

"Daripada harus memutar selama 1,5 jam atau menggunakan perahu, anak-anak lebih memilih untuk meniti jembatan tersebut. Meski harus sangat berhati-hati," lanjutnya.

Juwadi menjelaskan, dia bersama warga Cibereum membangun jembatan secara swadaya dengan total biaya hingga puluhan juta rupiah.

"Biaya cukup mahal, hampir puluhan juta. Biasanya bertahan tidak lebih 6 bulan sampai 1 tahun. Dalam kurun waktu 3 tahun saja jembatan itu sudah rusak 3 kali," terangnya.

Jika harus kembali swadaya, Juwadi menilai hal itu sangat berat. Sehingga sejak 3 tahun lalu, dia mencoba mengusulkan pembangunan ke pihak terkait.

"Kita sudah usul ke Provinsi, PUPR bahkan Pemerintah Daerah, tapi hingga saat ini belum ada realisasi. Kita tidak mungkin kembali swadaya masyarakat, karena sangat memberatkan," pungkasnya. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: