Cara Mengatur Keuangan dengan Metode Budget Jar, Mahasiswa Harus Tahu!
![Cara Mengatur Keuangan dengan Metode Budget Jar, Mahasiswa Harus Tahu!](https://radarbanyumas.disway.id/upload/c114e47ffbac624f99bafe705622164d.jpg)
Metode Budget Jar-Freepik-
RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Metode Budget Jar adalah suatu cara mengatur keuangan yang dilakukan dengan memecahnya ke dalam enam kategori dan memiliki tujuan spesifik.
Anda dapat menerapkan metode ini dengan menggunakan wadah seperti toples, amplop, atau objek lain yang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang berdasarkan kategori yang telah ditetapkan.
Penting bagi mahasiswa untuk menerapkan metode Budget Jar sebagai langkah penting dalam pengaturan keuangan.
Berikut adalah panduan tentang cara mahasiswa dapat mengelola keuangan mereka dengan menggunakan metode Budget Jar.
1. Kategori Kebutuhan 55%
Pada toples pertama, sebanyak 50% dari total pendapatan seharusnya disisihkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan, biaya tempat tinggal, dan pembelian barang kebutuhan lainnya. Namun, jika persentase 55% terasa kurang untuk mengatasi seluruh kebutuhan selama sebulan, jangan panik.
BACA JUGA:Cara Implementasi Metode Budgeting 50/30/20 untuk Keuangan yang Sehat
BACA JUGA:Mengenal Kakeibo, Cara Mengatur Keuangan ala Orang Jepang yang Patut Dicoba
Ada dua strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi ketidakcukupan tersebut. Pertama, kita dapat melakukan penghematan dengan menyesuaikan kebutuhan agar sesuai dengan pendapatan yang ada. Kedua, alternatif lainnya adalah mencari pekerjaan sampingan guna menambahkan pemasukan bulanan, sehingga toples pendapatan dapat lebih optimal diisi.
2. Kategori Investasi 10%
Investasi adalah suatu kondisi di mana pendapatan dapat diperoleh tanpa perlu usaha keras. Bahkan, dengan hanya duduk atau tidur, pendapatan dapat dihasilkan. Untuk menciptakan investasi versi diri sendiri, langkah awalnya adalah dengan membangun usaha sampingan yang dapat menjadi sumber penghasilan pasif.
Pada toples kedua, bijaklah dalam mengelola alokasi pendapatan. Sebanyak 10% dari total pendapatan seharusnya dialokasikan untuk diinvestasikan atau setidaknya ditabung sebagai modal untuk keperluan investasi atau pengembangan usaha. Dengan cara ini, tidak hanya kebutuhan sehari-hari yang terpenuhi, tetapi juga menciptakan fondasi untuk pertumbuhan keuangan jangka panjang yang lebih stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: