Pedagang Pasar Sumpiuh Bayar Retribusi Gunakan Uang Rusak

 Pedagang Pasar Sumpiuh Bayar Retribusi Gunakan Uang Rusak

Pengelola Pasar Sumpiuh menunjukan kondisi uang kertas lusuh dan hampir hancur dari pembayaran retribusi pedagang, Rabu (3/1/2024).-FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penerapan e-retribusi menjadi agenda prioritas untuk Pasar Sumpiuh. Sebab, telah menjadi pasar Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pengelola Pasar Sumpiuh Agus Haryanto menuturkan salah satu yang harus diterapkan di pasar SNI adalah e-retribusi. Sehingga, diupayakan secepatnya.

"E-retribusi masih proses penyelesaian barcode. Sambil menunggu, retribusinya tetap gunakan karcis," kata Agus, Rabu (3/1/2024).

BACA JUGA:DPU Banyumas Usulkan Bangun Enam Embung Tahun Ini

Informasi penggantian retribusi manual menjadi elektronik sempat membuat gundah pedagang Pasar Sumpiuh. Muncul kekhawatiran tidak bisa membayar retribusi dengan uang kertas dalam kondisi rusak atau cacat.

Di Pasar Sumpiuh dari transaksi jual beli jamak dijumpai peredaran uang kertas rusak atau catat. Antara lain sobek di salah satu sudut, berlubang, sobek menjadi dua bagian dan untuk menyatukan diselotip, lusuh, nyaris hancur.

"Tiap hari pengelola pasar dapat uang rusak dari pedagang yang bayar retribusi. Asal uang asli, bukan palsu maka kami terima," imbuh Agus.

BACA JUGA:Sering Kali Ditertibkan, Namun Tetap Bermunculan, Satpol PP : Kita Sudah Melakukan Penindakkan

Pedagang memang sengaja membayar retribusi dengan uang rusak atau cacat yang masih bisa diterima oleh bank ketika disetorkan. Ketimbang ditukar ke tukang penukaran uang keliling yang masuk pasar. Pedagang dirugikan karena nilai tukar tidak sama. Nominal yang didapat menjadi lebih kecil.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pengelola Pasar Sumpiuh telah melakukan sosialisasi kepada pedagang. Bahwa pedagang masih bisa menggunakan uang rusak atau cacat untuk mengisi saldo e-retribusi. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: