BPD Pandansari Minta Petugas Jemput Bola Kendaraan Berat Yang Hindari Operasi Jembatan Timbang Ajibarang

BPD Pandansari Minta Petugas Jemput Bola Kendaraan Berat Yang Hindari Operasi Jembatan Timbang Ajibarang

Operasi jembatan timbang Ajibarang kerap dihindari sebagian sopir kendaraan berat dengan berhenti di jalan raya wilayah Pandansari sebelum sampai ke jembatan timbang.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kendaraan berat yang parkir di jalan raya nasional wilayah Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten BANYUMAS, saat jam operasi timbang Ajibarang dikeluhkan karena mengganggu perjalanan. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) meminta agar petugas berwenang dapat melakukan jemput bola untuk memberikan peringatan.

Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pandansari, H Tarwan mengatakan, ketika kendaraan berat melewati jalan raya nasional wilayah Desa Pandansari, seharusnya semua jalan terus dan tidak berhenti sebelum memasuki jembatan timbang Ajibarang agar tidak mengganggu perjalanan.

Pengamatannya, sopir yang sudah mengetahui jam operasi jembatan timbang Ajibarang memiliki trik untuk berhenti sebelum jembatan timbang, tidak jauh dari SMK.

"Kemudian yang gerak cepat masuk ke jalan arah Pekuncen langsung ke desa. Kami dari desa jalan yang sudah dibangun menjadi cepat rusak. Bodol jalan di Pandansari," katanya.

BACA JUGA:Sebagian Pedagang Pasar Ajibarang Tidak Tertib Bayar Retribusi, Tunggakan Menumpuk

BACA JUGA:Libur Nataru, Pengelola Wisata di Banyumas Diminta Maksimalkan Persiapan

Tarwan berharap, untuk mengatasi persoalan tersebut ada kerjasama antara dinas teknis dan satuan lalu lintas untuk mendorong sopir-sopir kendaraan berat yang berhenti sebelum jembatan timbang Ajibarang untuk meneruskan perjalanan. Jika tidak maka berpotensi memicu terjadinya kecelakaan, dan yang dikorbankan diantaranya adalah Pandansari.

Dirinya mengaku heran kepada petugas yang mengatur agar kendaraan masuk ke jembatan timbang. Ketika melihat para sopir berhenti sebelum jembatan timbang justru seperti dibiarkan. 

"Mohon untuk diseriusi karena benar-benar macet," pinta dia.

Dilanjutkan, untuk tindakan, mungkin dari petugas dapat jemput bola kendaraan berat yang berhenti sebelum jembatan timbang Ajibarang dan memberinya peringatan agar tidak berhenti di titik tersebut.

"Anggapannya seperti sedang istirahat. Padahal sedang menunggu shift operasi jembatan timbang kosong baru mereka jalan lagi," pungkas Tarwan. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: