Dindik Purbalingga Tidak Mau Kecolongan Lagi, PTM Tidak Bisa Serentak, Satu Sekolah Bakal Jadi Percontohan

Dindik Purbalingga Tidak Mau Kecolongan Lagi, PTM Tidak Bisa Serentak, Satu Sekolah Bakal Jadi Percontohan

UJICOBA: Pelaksanaan ujicoba PTM terbatas di SMPN 1 Purbalingga. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga memastikan pembelajaran tata muka (PTM) terbatas tidak akan dilaksanakan serentak di semua sekolah. Pihaknya akan menunjuk satu sekolah percontohan terlebih dahulu untuk dinilai pelaksanaan protokol kesehatan (prokes). "Saat ini SOP (Standard Operating Procedure, red) pelaksanaan PTM terbatas sedang dalam tahap evaluasi. Sudah dikomunikasikan lintas instansi, tinggal disahkan saja, untuk selanjutnya disebar ke sekolah," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan S, kemarin. Meski SOP pelaksanaan PTM terbatas sudah siap diedarkan ke sekolah, dia menegaskan, pemkab tidak akan langsung mengizinkan seluruh sekolah melaksanakan PTM terbatas. https://radarbanyumas.co.id/enam-sekolah-bakal-uji-coba-ptm-bupati-tiwi-sebut-sop-belum-selesai-tunggu-satu-minggu-lagi/ "Kami akan menunjuk satu sekolah percontohan terlebih dahulu. Setelah itu dilaksanakan evaluasi. Jika sudah baik, maka kami akan menunjuk sejumlah sekolah lainnya," lanjutnya. PTM terbatas di sekolah yang menjadi percontohan, rencananya akan dilaksanakan mulai pekan depan. SMPN 1 Purbalingga akan jadi percontohan, karena dinilai yang paling siap menjalankan PTM terbatas. Pasalnya, SMPN 1 Purbalingga sudah menjadi sekolah pilot project pelaksanaan PTM terbatas di Purbalingga. Serta, sudah berulang kali melaksanakan ujicoba PTM terbatas dan hasilnya baik. "Jika pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 1 hasil evaluasinya baik, kami akan menunjuk sekolah lainnya untuk melaksanakan PTM terbatas. Namun, hanya sekolah yang sudah benar-benar siap menjalankan PTM terbatas yang kami tunjuk. Sebelumnya, kami akan melakukan monitoring langsung ke sekolah," bebernya. Diharapkan, jika semuanya lancar, maka pada akhir bulan ini, seluruh sekolah khususnya di tingkat SMP sudah bisa melaksakan PTM terbatas. Setelah itu baru melaksanakan PTM terbatas di tingkat SD. "Kami tidak mau kecolongan lagi. Semua harus benar-benar dijalankan dengan baik," ujarnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: