Guru Paud di Sumpiuh: Jam Pelajaran Selesai, Anak Tidak Mau Pulang, Masih Ingin Sekolah Lagi

Guru Paud di Sumpiuh: Jam Pelajaran Selesai, Anak Tidak Mau Pulang, Masih Ingin Sekolah Lagi

RIANG GEMBIRA: Anak bermain ayunan menunggu dijemput orang tua. FIJRI/RADARMAS SUMPIUH - Pembelajaran tatap muka jenjang pendidikan dasar usia dini berlangsung hanya sejam. Ketentuan waktu tersebut bagi anak didik terasa begitu singkat. Bahkan anak ogah pulang. Hal tersebut dibeberkan oleh Kepala Pos PAUD Melati Selanegara Kecamatan Sumpiuh, Sindon Rusgiati. Anak berharap pembelajaran tatap muka bisa lebih lama lagi. https://radarbanyumas.co.id/saking-ingin-berangkat-sekolah-siswa-memaksa-datang-dan-masuk-sekolah-meski-tahu-bukan-gilirannya/ "Ketika jam pelajaran selesai, anak-anak tidak mau pulang. Masih ingin sekolah lagi," ujar Sindon, Kamis (23/9). Hampir dua tahun menjalani belajar daring di rumah. Nyatanya, anak didik begitu merindukan sekolah. Hingga ingin belajar bersama guru dengan waktu seperti sebelum ada pandemi Covid-19. Namun demikian, kegiatan belajar tatap muka tetap dibatasi. Guna meminimalisasi penyebaran Covid-19 yang belum berakhir. Tidak hanya anak didik yang berharap waktu tatap muka ditambah. Orang tua juga mengusulkan adanya dua rombongan belajar dalam sehari. Sejak ujicoba simulasi pembelajaran tatap muka dan monitoring dari kabupaten hingga saat ini, setiap hari masih satu rombongan belajar. "Dua rombongan belajar dalam sehari dari kabupaten diperbolehkan dengan syarat. Setelah rombongan belajar pertama pulang, ruangan disemprot disinfektan terlebih dahulu. Kemudian, rombongan belajar ke dua baru bisa masuk," papar Sindon. Usulan tersebut masih dipertimbangkan oleh pengelola sekolah. Sebab sementara waktu satu rombongan belajar dengan kapasitas lima anak setiap hari sudah cukup. Pos PAUD Melati Selanegara terpilih sebagai ujicoba pembelajaran tatap muka satu kecamatan satu paud. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: