Vaksinasi Pelajar Bukan Syarat PTM, Bupati Cilacap: Jangan Lengah Tetap Prokes

Vaksinasi Pelajar Bukan Syarat PTM, Bupati Cilacap: Jangan Lengah Tetap Prokes

VAKSINASI PELAJAR: Siswa SMPN 1 mendapatkan vaksin dosis pertama, Rabu (8/9). NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Cilacap memastikan vaksinasi pelajar yang dimulai, Rabu (8/9) bukan jadi syarat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sampai saat ini status kedaruratan tetap menjadi syarat baku PTM. https://radarbanyumas.co.id/tatap-muka-di-cilacap-tunggu-keputusan-setelah-18-september/ Kepala Dinas P dan K Kabupaten Cilacap, Sadmoko Danardono mengatakan, vaksinasi pelajar ini masih upaya pemerintah dalam pencegahan Covid-19 di kalangan pelajar, khususnya yang berusia 12 tahun ke atas. "Kita tidak arahkan ke sana (syarat PTM), substansi vaksinasi pelajar ini bagaimana anak-anak kita cegah dengan vaksin supaya tidak tertular Covid-19," ungkap Sadmoko, Rabu (8/9). Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi mengatakan, pihaknya mengalokasikan sebanyak 15.000 dosis untuk vaksinasi pelajar. Dengan rincian 10.000 dosis untuk siswa SMP yang berada di naungan Dinas P dan K Kabupaten Cilacap dan untuk siswa SMA/SMK yang berada di naungan Dinas Pendidikan Provinsi, serta 5.000 dosis untuk siswa MTs/MA yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. "Kita serahkan kepada Kepala Dinas P dan K untuk mengatur mana dulu, karena tidak mungkin semuanya jadi diatur oleh Dinas P dan K," ungkapnya. Dengan target sasaran sebanyak 85.000 siswa SMP dan SMA/SMK, pihaknya belum bisa memastikan kapan target tersebut bisa terpenuhi semua. "Tergantung distribusi vaksin yang kita terima," imbuhnya. Pihaknya masih menunggu dari Pemprov dan Pemerintah Pusat yang telah menjanjikan akan ada hujan vaksin di September ini. "Mudah-mudahan yang dijanjikan mulai bulan September dan seterusnya akan ada hujan vaksin, mudahan-mudahan ini sudah mulai," terangnya. Pada pelaksanaan vaksinasi pelajar ini, Pramesti menjelaskan, tidak ada perlakuan atau tindakan khusus kepada peserta vaksin. Karena vaksin yang digunakan adalah vaksin sinovac yang menurut dia tidak banyak efek samping seperti vaksin moderna. "Kita pakai sinovac yang insya Alloh tidak terlalu banyak efek samping. Kita sudah cukup pengalaman menyuntikan sinovac cukup banyak yang sejauh ini tidak ada efek samping signifikan," tandasnya. Seperti diketahui, meski kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap mengalami penurunan, namun status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Cilacap masih masuk Level 3. Untuk itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, pihaknya tetap akan menyiapkan isolasi terpusat. "Saya harap masyarakat Cilacap tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Kami akan terus berupaya menurunkan status kedaruratan ke Level 2," katanya. Bupati mengatakan, penurunan kasus Covid-19 juga dibuktikan dengan turunnya angka Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Kabupaten Cilacap. Dari 507 kapasitas tempat tidur isolasi Covid-19 di 13 rumah sakit rujukan Covid, saat ini hanya terpakai 48 tempat tidur. Sementata 30 tempat tidur yang tersedia di ICU saat ini tidak terpakai. "Selama PPKM BOR rumah sakit rujukan terus mengalami penurunan. Namun masyarakat jangan lengah, harus tetap optimal dalam penerapan protokol kesehatan," katanya. Pihaknya secara bertahap membuka sektor-sektor penting dalam perekonomian. Seperti simulasi pembukaan objek wisata di Kemit Forest Sidareja yang telah dilaksanakan pada 6 September lalu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Cilacap, total jumlah kasus Covid-19 per tanggal 8 September 2021 sebanyak 28.814 kasus. Dengan rincian, 286 kasus positif aktif, 26.718 pasien sembuh dan 1.810 pasien meninggal. (nas/ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: