Penemuan Mayat Ayah dan Anak Tewas di Kebun Kopi Banjarnegara Masih Menyisakan Duka
Proses pemakaman ayah dan anak yang ditemukan tak bernyawa di kebuh kopi miliknya.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Penemuan jenazah ayah dan anak, D (53) dan H (10), di kebun kopi Alas Mbalong, Desa Serang, Kecamatan Bawang, BANJARNEGARA, Kamis (16/1/2025) malam, masih menyisakan misteri dan duka mendalam bagi keluarga. Kedua korban, warga Desa Masaran, ditemukan bersimbah darah dengan luka sayat pada tubuh korban.
Tika Destriana, keponakan D mengaku, tidak memiliki firasat apapun sebelum kejadian. Bahkan beberapa jam sebelum tragedi, dia sempat berkunjung ke rumah korban.
“Saya sempat bertemu sekitar pukul 13.00 WIB. H sedang memperbaiki pancing, sementara kakak saya, D, sedang makan. Tidak ada tanda-tanda aneh,” ungkap Tika.
Namun, ia menyadari bahwa H, yang biasanya ceria dan suka bermain dengan anaknya, terlihat lebih pendiam dari biasanya. “Saya pikir dia hanya fokus memperbaiki pancingnya,” tambahnya.
BACA JUGA:Penemuan Dua Mayat di Kebun Gemparkan Banjarnegara
BACA JUGA:Pasar Hewan di Banjarnegara Sepi, Penurunan Aktivitas Capai 70 Persen Akibat PMK
Setelah itu, D dan H pergi ke kebun kopi di Alas Mbalong untuk membersihkan kebun atau memetik kelapa seperti biasanya.
Namun hingga maghrib, keduanya belum kembali. Hal ini membuat istri D, kepala dusun, dan warga sekitar melakukan pencarian.
Ketika ditemukan, ayah dan anak tersebut sudah tidak bernyawa, tergeletak berdekatan di kebun kopi milik mereka. Luka sayat di leher dan darah yang mengalir menjadi pemandangan mengerikan yang langsung dilaporkan ke Polsek Bawang.
Kapolres Banjarnegara melalui Kasubsi Penmas Sie Humas Polres Banjarnegara, Aipda Yulian Helmi membenarkan laporan penemuan mayat tersebut. “Penemuan dilaporkan sekitar pukul 18.30 WIB. Tim kami langsung menuju lokasi dan melakukan pemeriksaan awal bersama tim inafis,” ujarnya, Jumat (17/1/2025).
Hasil pemeriksaan luar menunjukkan adanya luka dan darah pada tubuh korban, tetapi penyebab pasti luka masih menunggu hasil autopsi dari tim dokter RS Margono. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk keluarga korban, untuk menggali informasi lebih lanjut.
“Kami masih menunggu hasil autopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian. Proses penyelidikan terus berjalan, dan kami sudah memeriksa beberapa saksi,” kata Aipda Yulian Helmi.
Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar, yang mengenal D sebagai sosok rajin beribadah dan dekat dengan anaknya. Misteri di balik kematian keduanya masih menjadi perhatian besar masyarakat Banjarnegara. (jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: