Pelajar SMA di Banjarnegara Divaksin Bulan Depan, Penerima Dosis Kedua Baru 8,26 Persen

Pelajar SMA di Banjarnegara Divaksin Bulan Depan, Penerima Dosis Kedua Baru 8,26 Persen

PTM: Uji coba pembelajatan tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan ketat, beberapa waktu lalu. DOK. RADARMAS BANJARNEGARA - Vaksinasi untuk pelajar dimulai dari tingkat SLTA. Pasalnya jumlah vaksin yang tersedia terbatas. Dengan vaksinasi ini, diharapkan bisa segera dimulai pembelajaran tatap muka (PTM). Namun pelaksanaan PTM ini masih menunggu Instruksi Mendagri. https://radarbanyumas.co.id/kasus-aktif-covid-19-turun-80-persen-dinkes-cilacap-malah-minta-ppkm-diperpanjang/ Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dr Latifa Hesti Purwaningtyas, M.Kes. mengatakan, vaksinasi untuk anak sekolah akan dimulai bulan depan. "Kita sudah kirim surat e Korwil untuk melihat berapa jumlah sasaran di sekolah-sekolah," jelasnya. Dikatakan, vaksinasi untuk pelajar akan dimulai dari SMA. Sebab vaksin yang ada jumlahnya terbatas. "SMA dulu, kemudian baru SMP. Sebab jumlah vaksin tidak langsung banyak, secara bertahap. Kita akan akomodiasi satu SMA dulu selesai, kemudian SMA yang lain," ungkapnya. Hesti mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk SMA di wilayah kota akan dihandle oleh Dinas Kesehatan. Sedangkan SMA yang berada di kecamatan-kecamatan, akan dihandle oleh Puskesmas. Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan, pelaksanan pembelajaran tatap muka masih menunggu Instruksi Menteri Dalam Negeri. "Kami hanya tunggu dari Inmendagri. Kalau memang sudah diizinkan kami akan buka," tukasnya. Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah IX Provinsi Jawa Tengah, Dwi Yulianti Mulyaningsih menyambut baik vaksinasi untuk siswa SMA didahulukan. "Kalau saya sangat setuju," kata dia. Dengan divaksin, menjadi lebih siap menjalankan PTM. "Kalau memang dapat prioritas seperti itu, kita sangat berterima kasih," ungkapnya. Dijelaskan di Banjarnegara ada 12 SMA dan 25 SMK. "Kemarin kami sudah mengirimkan data, data nama siswa semuanya ke Dinkes Banjarnegara," jelasnya. Termasuk alamat siswa, dan jika sudah memiliki KTP agar mengisi NIK-nya. Sementara itu, vaksinasi untuk umum dilakukan dengan cara door to door. Petugas mendatangi tempat tinggal masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kerumunan yang berpotensi menyebabkan klaster baru. "Jadi kita jemput masyarakat dari rumah ke rumah, kemudian kita vaksin mereka. Sehingga tidak ada kerumunan yang mungkin akan menyebabkan klaster yang baru lagi," kata Kepala BIN Jawa Tengah Brigjen TNI Sondi Siswanto saat meninjau vaksinasi di Ponpes Al Fatah Parakancanggah Banjarnegara, Senin (23/8). Vaksinasi yang dilakukan oleh BIN kali ini merupakan vaksinasi dosis kedua. Vaksinasi ini dilaksanakan di berbagai tempat. Di Ponpes Al Fatah Parakancanggah, sasarannya yaitu para santri dan santriwati. Sedangkan lokasi lainnya yaitu di Desa Blambangan Kecamatan Bawang, Kelurahan Semampir Kecamatan Banjarnegara dan di Sigaluh. Dia menyebut dalam kegiatan ini disediakan 5.000 dosis vaksin. Dikatakan, terlepas dari pro dan kontra kegiatan vaksinasi, BIN fokus melaksanakan perintah dari pemerintah pusat agar seluruh masyarakat Indonesia divaksin. "Memang ada kelompok-kelompok yang kontra terhadap kegiatan vaksin ini, kita abaikan. Kita bermaksud untuk menyerhatkan masyarakat," ungkapnya. Vaksinasi ini bertujuan untuk memberikan kekebalan agar masyarakat tidak mudah tertular Covid-19. Sondi mengatakan kegiatan vaksinasi ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kepal BIN Jawa Tengah yang telah melaksanakan vaksinasi di Banjarnegara. Dia berharap BIN bisa mengupayakan agar Banjarnegara memperoleh vaksin yag lebih banyak lagi. "Agar masyarakat kami bisa mendapatkan vaksin penuh untuk se Kabupaten Banjarnegara," ungkapnya. Sampai saat ini masyarakat Banjarnegara yang telah divaksin untuk dosis pertama sebanyak 14,05 persen dari jumlah masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi sebanyak 799.084 orang. Sedangkan yang telah melakukan vaksinasi dosis kedua 8,26 persen. Untuk vaksinasi dosisi ketiga bagi tenaga kesehatan sebanyak 375 orang. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: