Siswa SDN Sudimara Cilongok Curhat ke Presiden, "Sudah Kelamaan di Rumah, Bingung"

Siswa SDN Sudimara Cilongok Curhat ke Presiden,

PURWOKERTO - Memperingati Hari Anak Nasional, Presiden Joko Widodo menyapa anak-anak siswa Kelas V SDN Sudimara secara virtual. Di tengah pembelajaran tematik yang sedang berjalan sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, kepada siswa kelas V SDN Sudimara Presiden berpesan agar siswa tetap semangat belajar meskipun tidak di sekolah. https://radarbanyumas.co.id/hari-anak-nasional-anak-tanya-kapan-sekolah/ Di tengah obrolan virtual dengan Presiden, satu siswi bernama Maiza mengungkapkan keinginannya secara langsung kepada Presiden untuk bisa kembali belajar tatap muka di sekolah. "Sudah kelamaan di rumah. Bingung," katanya pada presiden. Mendengar keluh kesah Maiza, Presiden menyampaikan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menunggu situasi pandemi Covid-19 sudah membaik. Ketika pandemi Covid-19 sudah turun, pemerintah bisa membuka belajar tatap muka. Sebenarnya di bulan Juli ini, pemerintah berencana membuka sekolah tatap muka. Tetapi karena pandemi Covid-19 naik lagi, rencana itu dibatalkan. Kepala SDN Sudimara Korwil Dindik Kecamatan Cilongok, Siti Zolaekha menjelaskan kronologis hadirnya Presiden Jokowi secara virtual untuk menyapa siswanya yaitu ada permintaan dari Kemendikbud pada Jumat (23/7) pagi agar dirinya menyiapkan peserta didik. Perkenalannya dengan pihak Kemendikbud dimulai saat mengikuti bimtek akreditasi di Surabaya dan ikut dalam grup bimtek tersebut dengan anggota 200-an peserta. Lalu mereka saling berkomunikasi dan dibuatlah lagi grup praktek baik Kemendikbud. Didalam grup tersebut juga ada perwakilan dari Kemendikbud. Dari sanalah akses ke Kemendikbud didapat. "Nah kemarin (Jumat) pagi-pagi saya dihubungi pihak Kemendikbud untuk menyiapkan anak-anak," katanya kepada Radarmas, Sabtu (24/7). Siti membenarkan kondisi kebingungan yang dialami Maiza karena terlalu terlalu lama di rumah. Anak sudah rindu untuk dapat bersekolah dengan sesungguhnya. Terlebih lagi sejak awal pandemi, SDN Sudimara belum pernah menjalankan PTM. Tahun lalu di bulan September ketika SDN Sudimara sudah sangat siap melaksanakan ujicoba PTM, ternyata ditunda lagi sampai sekarang. Termasuk ujicoba PTM yang sudah berjalan di SDN pilot project ujicoba PTM di Desa Panambangan juga ikut berhenti. "Memang sudah terlalu lama," yakin dia. Dampak lain dari PJJ yang terlalu lama, muncul protes dari orangtua. Orangtua justru bertanya kenapa anaknya memiliki nilai rapot padahal tidak pernah berangkat ke sekolah. Yang belum diketahui semua orangtua, sebenarnya guru sudah menilai siswa secara online. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: